Bismillah for everything, Selamat Datang di My Blog (Belajar, Berilmu, Beramal dan Beribadah. Semoga bermanfaat, Salam Ilmiah...

Senin, 06 April 2020

Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Organisasi

Dokpri | Nurul Huda
Organisasi sebagai wadah bagi orang-orang dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berbeda-beda. Pada dasarnya organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan. Didalam kerjasama melibatkan usaha-usaha koordinasi, kerjasama, dan interaksi antar individu yang berbeda-beda. Untuk mencapai usaha tersebut memerlukan interaksi manusia dalam hal ini adalah karyawan perusahaan, organisasi pada umumnya dikembangkan sebagai instrumen bagi pencapaian tujuan-tujuan tertentu dan cenderung muncul dalam situasi, saat orang-orang menyadari manfaat organisasi sebagai jalan terbaik pelaksanaan kegiatan kolektif. Beberapa atribut organisasi adalah :
  1. Organisasi adalah lembaga soial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
  2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, oleh karena itu organisasi adalah kreasi sosial yang memerlukan aturan dan kooperasi.
  3. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun. Kegiatan-kegiatan dibedakan menurut berbagai pola yang logis, koordinasi bagian-bagian tugas yang saling tergantung ini memerlukan penugasan wewenang dan komunikasi.
  4. Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan-batasan yang secara relatif dapat diidentifikasikan dan keberadaannya mempunyai basis yang relatif permanen.
  5. Ciri-ciri organisasi menurut Schein (1982) yang dikutip Muhammad (2000) adalah memiliki struktur, mempunyai tujuan dan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.
Pemahaman atas perilaku individu dalam organisasi menjadi semakin penting sebagai bagian dari kegiatan manajemen. Prestasi individu adalah dasar prestasi organisasi, oleh karena itu pemahaman atas perilaku individu adalah hal yang sangat penting bagi pelaksanaan manejemen yang efektif. Ada empat pengaruh penting atas perilaku dan motivasi individu dalam prganisasi yaitu karakteristik individu, motivasi individu, imbalan dan stress (Gibson, Ivancevich & Donnely, 1985 : 2).
Perilaku individu tersebut dibentuk oleh variabel-variabel karakteristik biografis (meliputi variabel-variabel usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja), kemampuan, kepribadian dan pembelajaran. Semua variabel ini sangat berpengaruh pada kinerja dan kepuasan karyawan dalam suatu organisasi.
Menurut Kreitner dan Kinicki (1998 : 428) manajemen adalah komunikasi. Setiap fungsi dan aktivitas manajerial selalu melibatkan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang efektif sangat berpengaruh terhadap kesuksesan peran manajerial dan organisasi. Kualitas dan komunikasi organisasi juga berperan penting dalam sosialisasi terhadap para karyawan saat organisasi mengalami perubahan. Hasil penelitian (Freen dalam Kreitner dan Kinicki, 1998 : 428) juga menunjukkan bahwa rendahnya ketrampilan berkomunikasi dapat meningkatkan biaya organisasi, yang berarti inefesiensi.
Sementara itu individu-individu didalam organisasi berasal dari lingkungan yang berbeda-beda yang membawa faktor fisiologis, psikologi dan biografi kedalam organisasi. Perbedaan individu ini dilihat dari karakteristiknya dengan menggunakan unsur-unsur dari fisiologi dan psikologis dalam melakukan kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
Dari pandangan diatas dapat dikatakan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, dikoordinasi dan dievaluasi dengan melewati proses komunikasi. Mengingat yang melakukan kerja sama dalam organisasi atau perusahaan merupakan sekolompok pelaku yang berupa atasan dan bawahan, juga diantara sesama karyawan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu diperlukan adanya media komunikasi, agar masing-masing individu mengetahui segala kewajiban dan tanggung jawab yang diembannya.
Komunikasi berperan dalam melancarkan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan yang dilakukan atasan, interaksi antar karyawan, untuk mengambil keputusan, organisasi memerlukan adanya kepemimpinan, didorong kerjasama orang-orang, adanya berbagai keputusan, usaha-usaha yang terkoordinasi, serta pelaksanaan terkendali (Hicks dan Gullet, 1995). Komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang peranannya sangat besar, yaitu komunikasi dapat memperlihatkan suatu perubahan yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (Muhammad, 2000) dipandang sebagai alat penyesuaian personil dalam memahami situasi dan masalah.
Untuk mencapai komunikasi yang efektif dalam pemindahan informasi dan kemampuan pemahaman atar individu, antara pengirim dan penerima informasi hendaknya memiliki kesamaan, yaitu mengenai sifat individu, pengalaman. Lingkungan dan latar belakang sosial budaya sehingga dapat menyerap informasi secara tepat kegiatan-kegiatan komunikasi sebagai pelaksanaan dari sistem komunikasi atau program komunikasi khusus dapat diukur sehingga kualitas dan kinerja eksekutif, pejabat dan staf komunikasi dapat diketahui dan bila diperlukan dapat diperbaiki secara sistematik, agar efektivitas dan efisiensi komunikasi dapat meningkat (Hardjana, 2000). Dapat dikatakan bahwa dengan proses komunikasi ini memungkinkan adanya keterpaduan perilaku setiap karyawan dalam kelompok, agar semuanya menuju satu tujuan (Prawirosentono, 1999).
Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga bermanfaat.

Senin, 17 Februari 2020

JADWAL MENGAJAR


STAIM SUMENEP - MADURA

JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER I, III, V & VII PRODI EKONOMI SYARIAH
STAIM SUMENEP – MADURA
2020/2021

HARI

JAM

MATA KULIAH

SKS

NAMA DOSEN

RUANGAN

RABU & KAMIS

II - 08.30 – 09.30

MANAJEMEN PEMASARAN (V)

2

NURUL HUDA, SE., MM

3.2

I - 07.30 – 08.30

MANAJEMEN OPERASIONAL (III)

2

NURUL HUDA, SE., MM

2.2

SABTU

I - 07.30 – 08.30

MANAJEMEN KOPERASI & UKM (V)

2

NURUL HUDA, SE., MM

3.3

MINGGU

I - 07.30 – 08.30

ANALISIS SEKURITAS DAN PORTOFOLIO (VII)

3

NURUL HUDA, SE., MM

3.1


JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER II, IV & VI PRODI EKONOMI SYARIAH
STAIM SUMENEP – MADURA
2018/2019
HARI
JAM
MATA KULIAH
SKS
NAMA DOSEN
RUANGAN
KAMIS
12.00 – 13.30
PENGANTAR MANAJEMEN (II)
2
3.1
JUM’AT
09.30 – 10.30
MATEMATIKA KEUANGAN & BISNIS (IV)
2
3.3
MINGGU (TAHAP 1)
10.30 – 12.00
METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI ISLAM (VI)
3
3.1

JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER III, V & VII PRODI EKONOMI SYARIAH
STAIM SUMENEP – MADURA
2019/2020
HARI
JAM
MATA KULIAH
SKS
NAMA DOSEN
RUANGAN
RABU
09.00 – 10.30
EKONOMI MONETER (V)
2
3.2
12.30 – 13.30
PENGANTAR EKONOMI MAKRO (III)
2
3.1
SABTU
10.30 – 12.00
MANAJEMEN KEUANGAN ISLAM (III)
2
3.1
MINGGU
07.30 – 09.00
ANALISIS SEKURITAS & PORTOFOLIO (VII)
2
3.1

JADWAL PERKULIAHAN SEMESTER IV & VI PRODI EKONOMI SYARIAH
STAIM SUMENEP – MADURA
2019/2020
HARI
JAM
MATA KULIAH
SKS
NAMA DOSEN
RUANGAN

RABU
07.30 – 09.00
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS (IV)
2
3.3
09.30 – 10.30
SISTEM INFORAMASI MANAJEMEN (VI)
2
2.3
10.30 – 09.00
EKONOMI MANAJERIAL (VI)
2
3.2
SABTU
07.30 – 09.00
HUKUM DAGANG (IV)
2
3.1

“Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar yang bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa.” ( Al- Ghazali )

Selasa, 31 Desember 2019

Ketatnya Persaingan Bisnis di Industri Rokok


Dokpri : Nurul Huda
Membangun komunikasi dalam pemasaran modern adalah menjadi suatu keharusan untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi persaingan bisnis. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk memberikan service atau pelayanan yang baik, menciptakan produk yang baik, harga yang menarik, serta menyalurkan produk bagi konsumen yang dituju tapi juga dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Industri rokok merupakan salah satu sekian banyak gambaran mengenai ketatnya persaingan bisnis dibandingkan dengan industri lainnya di Indonesia, meskipun banyaknya aturan-aturan yang sangat ketat dikeluarkan oleh pemerintah bagi produsen rokok seperti aturan yang berkaitan dengan cukai, kadar nikotin dalam suatu rokok, tidak boleh menayangkan iklan rokok, tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, sehingga membuat ruang gerak para produsen rokok dalam industri ini semakin sempit.
Fakta dilapangan walaupun ruang geraknya semakin sempit namun para produsen rokok tidak kehilangan akal untuk mempertahankan atau menambah konsumen baru, dengan mengadakan suatu kegiatan (events) baik itu dalam bidang olahraga, sosial budaya, musik dan jenis kegiatan lain yang menyedot animo masyarakat untuk melihat mengikuti kegiatan yang dimotori oleh perusahaan rokok tanpa harus melanggar aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah.
Kalau kita melihat Industri rokok di Indonesia saat ini maka hal yang wajar jika persaingan bisnis akan mewarnai industri tersebut baik dalam hal SDM (Sumber Daya Manusia) dimana perusahaan dituntut agar karyawannya memiliki kemampuan dalam pengelolaan manajemen baik soft skill maupun hard skill dalam menghadapi persaingan bisnis, apalagi  PT HM Sampoerna Tbk yang merupakan pesaing bisnis mampu menguasai pangsa pasar dan mampu pula  mempertahankan posisinya sebagai market leader di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33,4% dan penjualan sejumlah 105,5 miliar batang sepanjang tahun 2016. (Sumber: swa.co.id).
Stop Merokok!
Beberapa perusahaan rokok baik perusahaan lokal maupun perusahaan rokok impor. Perusahaan rokok lokal terbesar diantaranya yaitu PT. Gudang Garam Tbk, PT. Djarum Kudus, PT. HM Sampoerna Tbk, PT. Bentoel International Investama Tbk serta PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. Terbatasnya wilayah persaingan produsen rokok lokal tersebut semakin bertambah sempit dengan turut sertanya para produsen rokok impor dalam perebutan pangsa pasar, yaitu PT. Phillip Moris dan PT. BAT (British American Tobacco). 
Semakin banyaknya industri rokok di Indonesia dalam meningkatkan pangsa pasarnya maka tingkat persaingan di bidang Industri rokok tidak dapat dihindari, apalagi di era globalisasi sekarang ini, dimana informasi mengalir tanpa ada halangan, masalah ketenagakerjaan menjadi pokok pembahasan yang cukup ramai di kalangan pemerintah, pengusaha dan tenaga kerja itu sendiri.
Permasalahan ketenagakerjaan semakin mencuat ke permukaan bila dihubungkan dengan kemampuan dari manusia sebagai faktor utama dalam mengantisipasi lajunya informasi pada era globalisasi ini. Begitu pentingnya arti "manusia" di dalam suatu organisasi formal ataupun informal, mengakibatkan pergeseran penting tentang peranan manusia dalam organisasi. Pada mulanya, manusia hanyalah dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang harus dimanfaatkan secara optimal mungkin, sehingga di dalam pelaksanaannya tidak ada bedanya dengan faktor produksi lainnya yaitu mesin.
Seiring dengan perkembangan dan perubahan, manusia tidak lagi dianggap sebagai faktor produksi seperti mesin, namun manusia dianggap sebagai suatu asset (kekayaan) perusahaan yang harus diperhatikan, dibina dan dipelihara sebagaimana layaknya manusia.  
Saat ini pemahaman akan manusia sebagai suatu assetpun mengalami pergeseran seiring dengan meningkatnya isu-isu kemanusiaan dan hak asasi-nya sehingga manusia bukan lagi sebagai salah satu faktor produksi yaitu mesin atau juga bukan sebagai asset (kekayaan atau seringkali disebut juga sebagai kapital yang berarti modal namun menjadi manusia sebagai partner atau rekan dalam suatu organisasi. Demikian ulasan singkat ini semoga memberikan manfaat, salam Indonesia jaya.

DAFTAR ARTIKEL

BELAJAR, BERILMU, BERAMAL & BERIBADAH "Integritasmu Adalah Masa Depanmu" Oleh: Nurul Huda, BBA., S.E., M.M E-mail : nurul.hud...