Oleh: Nurul Huda, BBA., S.E., M.M
E-mail: nurul.huda.macintosh@gmail.com
Pendahuluan
Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan global terbesar abad ini, dengan dampak yang semakin nyata terhadap berbagai sektor kehidupan. Negara-negara berkembang, yang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada sektor-sektor yang rentan terhadap iklim, seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan, menjadi pihak yang paling terkena dampaknya. Salah satu indikator utama dampak ini adalah produk domestik bruto (PDB), yang mencerminkan kinerja ekonomi suatu negara. Artikel ini akan membahas bagaimana perubahan iklim mempengaruhi PDB negara-negara berkembang, mengapa dampaknya lebih signifikan di kawasan ini, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko.
Dampak Perubahan Iklim terhadap PDB
Perubahan iklim memengaruhi PDB melalui berbagai mekanisme, antara lain:
- Gangguan pada Sektor Pertanian
Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang paling terdampak perubahan iklim, terutama di negara-negara berkembang. Peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, dan peningkatan frekuensi bencana alam seperti banjir dan kekeringan, menyebabkan penurunan produktivitas lahan. Sebagai contoh, laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa produksi tanaman utama seperti beras, jagung, dan gandum dapat menurun hingga 30% di beberapa negara berkembang pada tahun 2050 jika tren pemanasan global terus berlanjut. - Kerusakan Infrastruktur
Negara berkembang sering kali memiliki infrastruktur yang kurang tahan terhadap bencana iklim. Banjir besar atau badai tropis dapat menghancurkan jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya, yang memengaruhi rantai pasok dan aktivitas ekonomi. Biaya rekonstruksi infrastruktur ini mengalihkan sumber daya dari investasi produktif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. - Kesehatan dan Produktivitas Tenaga Kerja
Peningkatan suhu dan penyebaran penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah memengaruhi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang dengan sistem kesehatan yang lemah. Penurunan produktivitas tenaga kerja akibat penyakit ini secara langsung mengurangi output ekonomi. - Ketergantungan pada Sumber Daya Alam
Banyak negara berkembang bergantung pada eksploitasi sumber daya alam, yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Penurunan ketersediaan air tawar, kerusakan ekosistem laut, dan degradasi hutan menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan ekonomi.
Mengapa Negara Berkembang Lebih Rentan?
Beberapa faktor menjelaskan mengapa dampak perubahan iklim terhadap PDB lebih signifikan di negara berkembang:
- Ketergantungan pada Sektor Primer
Sebagian besar negara berkembang memiliki struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor primer, seperti pertanian dan perikanan, yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. - Keterbatasan Kapasitas Adaptasi
Negara berkembang sering kali memiliki sumber daya finansial, teknologi, dan institusi yang terbatas untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Hal ini memperbesar kerugian ekonomi yang ditimbulkan. - Populasi Rentan
Tingginya jumlah penduduk miskin di negara berkembang membuat mereka lebih rentan terhadap bencana iklim. Mereka memiliki akses yang terbatas ke layanan dasar seperti perumahan layak, asuransi, atau fasilitas kesehatan, yang memperburuk dampak ekonomi perubahan iklim.
Dampak Nyata pada PDB
Studi menunjukkan bahwa negara-negara berkembang dapat kehilangan hingga 4-8% PDB per tahun akibat perubahan iklim jika tidak ada tindakan mitigasi dan adaptasi yang efektif. Sebagai contoh:
- Di Afrika Sub-Sahara, peningkatan suhu telah menyebabkan penurunan hasil panen, mengurangi kontribusi sektor pertanian terhadap PDB regional.
- Di Asia Tenggara, banjir dan badai tropis merusak infrastruktur kritis, menurunkan investasi asing langsung (FDI) dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Di Amerika Latin, pengasaman laut dan perubahan suhu air telah mengurangi hasil tangkapan ikan, memengaruhi PDB negara-negara pesisir.
Langkah Mitigasi dan Adaptasi
Untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap PDB, negara-negara berkembang perlu menerapkan langkah-langkah berikut:
- Investasi dalam Infrastruktur Tahan Iklim
Pemerintah perlu berinvestasi dalam infrastruktur yang dirancang untuk bertahan terhadap perubahan iklim, seperti bendungan anti-banjir dan sistem irigasi modern. - Diversifikasi Ekonomi
Ketergantungan pada sektor primer dapat dikurangi dengan mendorong diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor manufaktur dan jasa. - Transfer Teknologi
Negara maju perlu mendukung negara berkembang dengan transfer teknologi ramah lingkungan, seperti teknologi energi terbarukan dan pertanian tahan iklim. - Peningkatan Kapasitas Adaptasi
Penyediaan dana dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam menghadapi dampak perubahan iklim sangat penting. - Kerjasama Internasional
Kerjasama dalam bentuk pendanaan iklim, seperti Green Climate Fund, dapat membantu negara berkembang mengurangi risiko ekonomi akibat perubahan iklim.
Kesimpulan
Dampak perubahan iklim terhadap PDB negara-negara berkembang adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian global. Negara-negara berkembang menghadapi tantangan besar karena ketergantungan pada sektor rentan dan keterbatasan kapasitas adaptasi. Namun, melalui kolaborasi global dan strategi adaptasi yang efektif, kerugian ekonomi dapat diminimalkan. Penting bagi dunia internasional untuk bersatu dalam mengatasi ancaman ini, demi menciptakan ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi semua. Semoga artikel singkat ini bermanfaat untuk kita. Tetap semangat berkarya, salam ilmiah! (NH)
Referensi:
- FAO. (2021). The State of Food Security and Nutrition in the World 2021. Rome: Food and Agriculture Organization.
- IPCC. (2022). Climate Change 2022: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Geneva: Intergovernmental Panel on Climate Change.
- OECD. (2021). Adapting to Climate Change in Developing Countries. Paris: Organisation for Economic Co-operation and Development.
- Stern, N. (2006). The Economics of Climate Change: The Stern Review. London: Cambridge University Press.
- World Bank. (2022). Resilient Development: Climate Change and Economic Growth in Developing Countries. Washington, DC: World Bank.