Pemimpin adalah seseorang/individu yang diberi kepercayaan dan
tanggungjawab untuk memimpin dan mengaplikasikan dasar manajemen dengan baik dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Nurul Huda, 2020). Pentingnya seorang
pemimpin karena diharapkan untuk meningkatkan keamanan, kesejahteraan, dan
kenyamanan bagi organisasi atau masyarakat yang dipimpinnya. Setiap individu memiliki
kemampuan unik masing-masing dan merupakan suatu keistimewaan alami yang
diberikan oleh Allah, yang secara tidak sadar dapat memberikan perubahan besar
atau kemajuan pada masyarakatnya.
Ungkapan
bahwa integritasmu adalah masa depanmu bagi seorang pemimpin adalah benar
adanya karena seoarang pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang amanah.
Pemimpin yang berintegritas selalu bertindak sesuai dengan apa yang diucapan, konsisten
antara apa yang dipercayai dan apa yang dikerjakan, antara nilai hidup yang
dianut dengan nilai hidup yang dijalankan, antara sikap dan tindakkan yang
selalu selaras dalam setiap kebijakan. Pemimpin yang berintegritas adalah
pemimpin yang professional, handal, matang, tanpa kompromi, menolak pengakuan
untuk dirinya sendiri demi sebuah perubahan besar terhadap apa yang dipimpinnya.
Di dalam menjalankan aktivitas pelayanan, pemimpin yang yang berintegritas fokus
utamanya adalah untuk mencapai tujuan yang mulia karena dasar seorang pemimpin
yang berintegritas adalah mengedepankan etika dan moral dalam setiap kebijakannya.
Berbicara
integritas kepemimpinan tentu saja berkaitan erat dengan profesionalitas karena
didalam ruang integritas itu sendiri kita akan melihat integritas yang teruji
salah satu contoh adalah pegawai yang professional adalah pegawai yang memiliki
integritas yang teruji dan handal, tidak suka menggunakan istilah aji mumpung dan
memanfaatkan situasi dan kondisi atau kesempatan dalam kesempitan, apalagi
kesempatan dalam tanda petik yang selalu bermakna negatif dalam pandangan
masyarakat luas. Hal yang tidak mudah memang dalam menerapkannya. Godaan yang
berupa ada peluang dan kesempatan untuk korupsi, hati kita dipaksa secara halus
untuk menjadi bimbang. Sisi baik pada hati kita mengatakan secara halus
pula berbisik jangan lakukan itu tetapi
sisi buruknya mengatakan tunggu apalagi dan ini adalah kesempatan emas untuk
memperkaya diri. Mumpung ada kesempatan gunakan kemampuan itu sebab kalau tidak
akan banyak orang lain akan menggunakan kesempatan tersebut. Memang pada
dasarnya korupsi itu manis diawal-awalnya saja tetapi akan menjadi pahit
banhkan sangat pahit di ujung-ujungnya karena dipastikan akan bertentangan
dengan hati nurani kita.
Profesional
artinya jika kita bisa mengkondisikan keadaan dan menahan diri tidak melakukan
penyimpangan atau melangagar hukum meskipun kesempatan itu sangat terbuka
lebar. Pegawai yang professional tidak akan berani dan mau menggunakan kesempatan
dalam situasi apapun, apalagi mencuri-curi kesempatan. Integritas yang teruji
dan handal merupakan modal dasar bagi kita untuk menjadi abdi masyarakat yang
benar-benar berjiwa melayani. Kondisi saat ini, karakter yang demikian bisa
dikatakan sangat langka atau bisa dibilang satu berbanding seribu, inilah kondisi
atau fakta yang menyebabkan kenapa pemerintah kita dianggap kurang profesional
karena betapa susahnya mencari aparatur sipil pemerintah yang benar-benar
memiliki integritas yang teruji dan handal dibidangnya walaupun anggapan itu
tidak semuanya benar seperti yang disebutkan diatas. Walaupun kesempatan sudah
ditutup rapat rapat tetapi kalau dasarnya bermental rendah, ada saja celah-celah untuk
melakukan penyimpangan. Artinya bahwa nilai-nilai kejujuran yang tertanam dihatinya
berarti menyampaikan kebenaran, dan ucapannya sesuai dengan kenyataan. Sedangkan
integritas itu sendiri membuktikan bahwa
tindakannya sesuai dengan ucapannya. Seseorang/individu yang memiliki
integritas dan kejujuran akan menunjukan ke-auntetikan dirinya sebagai individu
yang bertanggung-jawab dan berdedikasi.
Banyak
pendapat para ahli bawah kualitas kepribadian seseorang itu berbanding lurus
dengan integritas dirinya. Dan dipastikan bahwa setiap individu yang memiliki
integritas lebih menyukai proses yang benar untuk menghasilkan sesuatu yang
benar. Hasil itu tidak menjustifikasi (menilai) proses dan proses itu tidak
menjustifikasi hasil karena keduanya harus on
the track atau berjalan dengan baik dan benar. Integritas akan membawa atau
menjaga seseorang/individu supaya tidak keluar dari jalurnya yang sudah
terorganisir saat ingin mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang berintegritas,
tidak akan mudah terpengaruh terhadap godaan korupsi atau memperkaya diri
dengan menyalah-gunakan wewenang dan kekuasaannya. Karena pemimpin yang amanah
sadar betul ketika setiap kali melanggar prinsip moral, maka akan tercipta keretakan
kecil akan merusak dasar integritasnya. Dan setiap kali seorang pemimpin mengkompromikan
integritas, maka dipastikan akan merusak diri sendiri karena integritas itu sendiri
tidak akan mengkhianati atau menempatkan dirinya dalam posisi yang membahayakan.
Integritas dipastikan akan memberikan ruang dan waktu untuk menjaga prioritas dirinya
tetap pada track yang benar. Ketika seorang pemimpin tergoda
untuk mengambil jalan pintas, maka integritas itu sendiri akan membantu seorang
pemimpin tetap pada arah yang benar. Begitu juga ketika orang lain mengkritik dirinya
dengan kalimat tidak adil, integritas
membantu dirinya untuk terus berjalan dan memilih jalan yang benar dengan tidak
membalas. Ketika kritik orang lain benar adanya, integritas akan membantu dirinya
dengan ikhlas menerima apa yang mereka katakan, belajar darinya dan terus
bertumbuh.
Karena
integritas itu menjadi kunci utama kepemimpinan, maka dalam setiap membuat
keputusan yang benar harus pada waktu yang benar dalam bersikap dan berperilaku,
disitulah terletak pondasi atau dasar dalam membangun trust atau kepercayaan dan hubungan antara individu dalam
organisasi. Integritas akan hadir dalam kepemimpinan, apabila seorang pemimpin mampu
menggabungkan seluruh aspek atau potensi yang ada dalam dirinya menjadi satu
kesatuan yang saling mendukung satu sama lainnya. Pemimpin yang memiliki
integritas yang tinggi, tentunya memiliki kemampuan untuk mengelola ilmu
manajemennya sehingga bertindak terhormat dan benar dalam setiap kebijakannya
walaupun posisi atau kedudukan yang terhormat itu tidak selalu diikuti dengan
perilaku yang benar. Sehingga pemimpin sering kali terjebak oleh posisinya dan
memanfaatkan keadaan untuk hal-hal yang tidak terhormat. Hal ini menunjukkan
ketidak konsekuenan dalam kepemimpinannya. Bila hal tersebut terus terjadi maka
pemimpin tersebut tidak akan dapat bertahan lama dalam posisi dan kedudukannya.
Konsistensi antara peran dan kedudukan sanagat penting dalam menjalankan tugas
sebagai pemimpin. Karena itu integritas seorang pemimpin adalah kunci utama
yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin agar bisa membawa dampak dan pengaruh positif
bagi orang lain, dan mampu menghasilkan karya yang berkualitas tinggi, prestasi
luar biasa, serta produktifitas kinerja yang selalu melampaui target dengan
harapan besar dapat memberikan perubahan
besar atau kemajuan pada masyarakatnya. Demikian artikel singkat ini saya
tulis, semoga menginspirasi kita semua. Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar