Bismillah for everything, Selamat Datang di My Blog (Belajar, Berilmu, Beramal dan Beribadah. Semoga bermanfaat, Salam Ilmiah...

Rabu, 26 Agustus 2020

TAHAPAN MENUJU KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com

(Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIM Tarate Sumenep)

 

Kepemimpinan adalah sebuah proses interaksi istimewa yang melibatkan pemimpin sebagai pusat perhatian atau titik sentral dengan para bawahan/pengikut dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (situasi). Keefeketifan pemimpin sangat bergantung pada bagaimana sorang pemimpin menjalankan fungsi manajamen dengan baik atau interaksi antara pemimpin dengan bawahan dan situasi berlangsung.

Menjadi seorang pemimpin yang mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik dan  efektif, tidak bisa terjadi begitu saja atau instan, namun melalui tahapan proses panjang. Menyadari hal itu, banyak organisasi membuat terobosan baru yang kreatif dan inovatif  terhadap setiap perencanaan suksesi dan pendidikan-latihan khusus untuk memperoleh figure atau sosok pemimpin yang memenuhi kapabilitas sesuai dengan harapan dan persyaratan yang telah dikemukakan di atas.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan sebuah organisasi masa depan, menurut Quirke (1995) dalam Mulyadi (1998), ada 5 tahap berikut yang harus dilalui, yaitu:

  1. Awareness (kesadaran) 

  2. Understanding (pemahaman)

  3. Support (dukungan) 

  4. Involvement (keterlibatan) dan

  5. Commitment (komitmen)

Kesadaran akan adanya perubahan terhadap kepemimpinan masa depan berarti seorang pemimpin memiliki kemampuan dan naluri  untuk menyadari secera cepat dalam memahami situasi dan kondisi, memberi dukungan, melibatkan diri, dan memiliki komitmen dan tanggungjawab besar terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.

Ada 10 karateristik yang harus diterapkan dan diaplikasikan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan aktivitasnya:

  1. Mampu mengembangkan bakat dirinya. 
  2. Mampu melatih, dan mengayomi bawahan. 
  3. Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan bawahan. 
  4. Memberi informasi yang cepat, tepat kepada bawahan, menetapkan standar hasil kerja yang maksimal. 
  5. Mampu mengenali bawahan beserta kemampuannya.
  6. Memberi peranan dan peluang  kepada para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
  7. Selalu memberi informasi yang tepat kepada bawahan mengenai kondisi yang dipimpin.
  8. Selalu waspada terhadap kondisi moral dan selalu berusaha untuk meningkatkannya.
  9. Bersedia melakukan perubahan besar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dan
  10. Sangat menghargai prestasi bawahan.

Oleh karena itu menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan fungsi manajemen membutuhkan proses panjang dan disiplin tinggi yang didasari oleh nilai-nalai profetik yaitu (Amanah, Fathonah, Shiddiq dan Tabligh). Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga memberikan manfaat bagi kita semua. AAmiin...

Senin, 24 Agustus 2020

DESAIN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN BERBASIS NILAI-NILAI PROFETIK


Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

 

Kepemimpinan adalah suatu proses istimewa bagaiman menerapkan seni mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi dalam berkomunikasi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih efektif, riil dan komitmen bersama dalam pencapian tujuan dan perubahan dalam setiap bidang yang manjadi tanggungjawabnya terhadap budaya organisasi yang lebih maju. Banyak teori-teori terapan yang dikembangkan oleh pemerhati dan para peneliti terkait kepemimpinan masa depan karena makin banyaknya kebutuhan organisasi mulai tingkat sederhana sampai oraganiasi tingkat kompleks sehingga kepemimpinan perlu menyesuaikan dengan tingkatan organisasi.

Revolusi industri 4.0, telah merubah  tatanan dunia baru dimana sumber daya manusia akan mengalami perubahan besar  yang akan berdapak pada organisasi bisnis global. Sumber daya manusia perlahan namun pasti akan dihadapkan pada kenyataan dengan berbagai tantangan bisnis yang kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi membangun kemampuan baru. Tantangan yang paling kompetitif adalah melalukan inovasi dengan penyesuaian kebaruan kepada perubahan besar yang terus menerus. Fak-tor-faktor lingkungan bisnis yang terus mengalami berbagai macam perubahan dan telah banyak melahirkan sistem baru yang berbasis digital dan secara tidak langsung telah memaksa kita utuk berbenah cepat dengan lahirnya segala perubahan dan menjadikan masa depan bisnis semakin tidak pasti dan mengalami turbulansi. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membangun kemampuan baru dalam membangun sumber daya manusianya. Organisasi mau tidak mauh harus selalu siap dalam setiap kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir, bersifat fundamental, dan kontinyu.

Kepemimpinan dengan mengaplikasikan nilai-nilai profetik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW menjadi model ideal seorang pemimpin karena keteladanannya, kepemimpinannya didasarkan pada empat sifat dasar kepemimpinan profetik, yaitu: Amanah (dapat dipercaya/trust), Fathonah (cerdas dan intelek), Siddiq (bersikap jujur) dan Tabliq (mengomunikasikan pesan-pesan kebenaran)  diintegrasikan pada fungsi kepemimpinan dalam diri Rasulullah SAW yang dikembangkan pada masa moderen yang disebut dengan  empat peran kepemimipinan yakni pemberdayaan, panutan,  penyelaras  dan perintis.

Bendasarkan gambaran di atas bahwa kepemimpinan yang efektif  menjadi faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu setiap perubahan-perubahan yang terjadi, dipastikan bahwa organisasi membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan yang cocok dengan karakteristik organisasi masa depan yang begitu cepat berubah dengan lahirnya sistem baru. Yang menjadi pertanyaa sekarang adalah kepemimpinan masa depan yang bagaimana dan seperti apa yang harus dimiliki dan mampu membawa organisasi mencapai tujuannya? Untuk menjawabnya perlu analisis untuk mecoba mencari solusi dan menelusuri jawaban, serta menyodorkan empat  sifat dasar kepemimpinan profetik yaitu, Amanah (dapat dipercaya/trust), Fathonah (cerdas dan intelek), Siddiq (bersikap jujur) dan Tabliq (mengomunikasikan pesan-pesan kebenaran) terhadap organisasi masa depan yang begitu cepat berubah dan disertai model diagnosis perilaku organisasi yang mendukung kepemimpinan masa depan yang lebih efektif. Untuk mengetahui jawabannya tunggu di Jurnal Terateks Edisi Vol. 5 No.2 Oktober 2020. Semoga artikel singkat ini bermanfaar. Aamiin.



Kamis, 06 Agustus 2020

MEMILIH PEMIMPIN MASA DEPAN


Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

Pendahuluan
Pemimpin memiliki peran krusial dalam menentukan arah, kebijakan, dan keberlanjutan suatu bangsa. Di era globalisasi yang semakin kompetitif, kebutuhan akan pemimpin masa depan yang kompeten, visioner, dan berintegritas menjadi sangat mendesak. Pemimpin masa depan bukan hanya dituntut untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga harus memiliki kecakapan emosional, moral, dan spiritual untuk menghadapi kompleksitas tantangan dunia modern. Artikel ini akan mengulas pentingnya memilih pemimpin masa depan, kriteria ideal yang harus dimiliki, serta bagaimana proses pemilihan ini dapat menjadi katalis perubahan positif dalam masyarakat.

Mengapa Pemimpin Masa Depan Itu Penting?

Pemimpin adalah navigator perubahan. Keberhasilan suatu bangsa atau organisasi bergantung pada kualitas pemimpin yang memegang kendali. Pemimpin masa depan memegang peran penting dalam hal berikut:

  1. Pengarahan Strategis
    Pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menetapkan visi jangka panjang dan merancang strategi yang relevan untuk mencapainya. Menurut Goleman (1995), pemimpin visioner adalah sosok yang mampu menginspirasi tim untuk bekerja menuju tujuan bersama dengan semangat kolektif.
  2. Menyelesaikan Tantangan Global
    Pemimpin masa depan dihadapkan pada tantangan seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan ketidakadilan sosial. Hanya pemimpin yang mampu beradaptasi dan berinovasi yang dapat membawa solusi nyata terhadap tantangan ini (Friedman, 2016).
  3. Pembentukan Karakter Bangsa
    Pemimpin adalah cerminan moralitas masyarakat. Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2020), pemimpin dengan integritas tinggi mampu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan dan institusi publik.

Kriteria Pemimpin Masa Depan

  1. Integritas dan Moralitas Tinggi
    Pemimpin yang berintegritas akan memimpin dengan jujur dan transparan. Sebagai penjaga nilai-nilai moral, pemimpin harus menjadi teladan yang dapat dipercaya. Fukuyama (1995) menekankan pentingnya modal sosial, termasuk kepercayaan, dalam menciptakan pemimpin yang kuat.
  2. Kemampuan Beradaptasi dan Berinovasi
    Dunia berubah dengan cepat, dan pemimpin masa depan harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Inovasi menjadi elemen kunci untuk memastikan relevansi kebijakan dan keberlanjutan pembangunan.
  3. Kecakapan Komunikasi
    Pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi yang efektif memperkuat koneksi antara pemimpin dan rakyatnya (Covey, 1989).
  4. Keberpihakan pada Rakyat
    Pemimpin masa depan harus memahami kebutuhan dan aspirasi rakyat. Dalam perspektif Amartya Sen (1999), pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan.
  5. Kompetensi Manajerial
    Kemampuan mengelola sumber daya secara efektif menjadi indikator penting dalam menilai kualitas seorang pemimpin.

Proses Memilih Pemimpin yang Ideal

  1. Pendidikan Politik bagi Masyarakat
    Pendidikan politik yang baik akan membantu masyarakat membuat keputusan berdasarkan fakta, bukan emosi. Menurut Suryani (2018), pendidikan politik dapat meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dan kritis.
  2. Transparansi dalam Proses Pemilu
    Pemilu yang adil dan transparan adalah fondasi untuk memilih pemimpin yang berkualitas. Penyelenggara pemilu harus bekerja tanpa tekanan politik untuk memastikan integritas proses pemilihan.
  3. Partisipasi Aktif Generasi Muda
    Generasi muda memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Dengan mengedukasi mereka tentang pentingnya memilih pemimpin yang tepat, mereka dapat menjadi agen perubahan.
  4. Evaluasi Berdasarkan Rekam Jejak
    Masyarakat harus mempertimbangkan rekam jejak calon pemimpin sebagai indikator kualitas kepemimpinan mereka.

Dampak Pemimpin Masa Depan yang Berkualitas

  1. Stabilitas Ekonomi
    Pemimpin yang kompeten dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Sebagai contoh, Lee Kuan Yew di Singapura berhasil mengubah negaranya menjadi pusat ekonomi dunia melalui kepemimpinan yang visioner dan disiplin.
  2. Kesejahteraan Sosial
    Pemimpin yang berpihak pada rakyat akan memastikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
  3. Penguatan Posisi di Kancah Global
    Pemimpin yang tangguh dapat meningkatkan posisi negaranya di arena internasional, baik melalui diplomasi maupun kerjasama strategis.

Kesimpulan

Memilih pemimpin masa depan adalah tanggung jawab bersama yang harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Pemimpin yang berkualitas bukan hanya menjanjikan, tetapi juga memberikan bukti nyata dalam menciptakan perubahan positif. Masyarakat harus dibekali dengan pendidikan politik yang memadai untuk memastikan mereka membuat keputusan yang tepat. Dengan memilih pemimpin masa depan yang visioner, berintegritas, dan kompeten, bangsa akan melangkah ke arah yang lebih baik.

Referensi:

  1. Covey, S. R. (1989). The 7 Habits of Highly Effective People. Free Press.
  2. Friedman, T. L. (2016). Thank You for Being Late: An Optimist's Guide to Thriving in the Age of Accelerations. Farrar, Straus and Giroux.
  3. Fukuyama, F. (1995). Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. Free Press.
  4. Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books.
  5. Harvard Business Review. (2020). Leadership Integrity in Modern Governance.
  6. Sen, A. (1999). Development as Freedom. Oxford University Press.
  7. Suryani, I. (2018). Pendidikan Politik dalam Memperkuat Partisipasi Masyarakat. Jurnal Pendidikan Politik, 6(1), 23-34.

METODE DAN TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

Tujuan dari setiap metode dan teknik analisis adalah menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.  Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu metode analisis horisontal dan metode analisis vertikal. (1) Metode analisis horisontal, adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga akan akan diketahui perkembangannya, metode horisontal ini disebut juga sebagai metode analisis dinamis; (2) Analisis vertikal, adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode, yaitu dengan memperbandingkan antar pos yang satu dengan yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisis yang biasa digunakan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
  1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
  2. Trend atau tendensi posisi, adalah metode dan teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
  3. Laporan dengan persentase per komponen atau common size statement, adalah metode analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
  4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
  5. Analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas dalam periode tertentu.
  6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
  7. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu metode analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tertentu.
  8. Analisis break-even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan demikian analisis ini juga diketahui tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan (Munawir, 1997).
Dengan adanya metode dan teknik analisis laporan keuangan yang digunkan dalam menganalisis laporan keuangan dapat memberikan informasi yang lebih mudah dimengerti, lebih tepat dan lebih akurat sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak manajemen baik intern maupun ekstrern. Demikian artikel singkat ini semoga memberikan manfaat. Terimakasih.
Referensi : Munawir S.,1997, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

DAFTAR ARTIKEL

BELAJAR, BERILMU, BERAMAL & BERIBADAH "Integritasmu Adalah Masa Depanmu" Oleh: Nurul Huda, BBA., S.E., M.M E-mail : nurul.hud...