Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*
E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com
(Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIM Tarate Sumenep)
Kepemimpinan adalah sebuah proses interaksi istimewa yang melibatkan pemimpin sebagai pusat perhatian atau titik sentral dengan para bawahan/pengikut dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (situasi). Keefeketifan pemimpin sangat bergantung pada bagaimana sorang pemimpin menjalankan fungsi manajamen dengan baik atau interaksi antara pemimpin dengan bawahan dan situasi berlangsung.
Menjadi seorang pemimpin yang mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik dan efektif, tidak bisa terjadi begitu saja atau instan, namun melalui tahapan proses panjang. Menyadari hal itu, banyak organisasi membuat terobosan baru yang kreatif dan inovatif terhadap setiap perencanaan suksesi dan pendidikan-latihan khusus untuk memperoleh figure atau sosok pemimpin yang memenuhi kapabilitas sesuai dengan harapan dan persyaratan yang telah dikemukakan di atas.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan sebuah organisasi masa depan, menurut Quirke (1995) dalam Mulyadi (1998), ada 5 tahap berikut yang harus dilalui, yaitu:
Awareness (kesadaran)
Understanding (pemahaman)
Support (dukungan)
Involvement (keterlibatan) dan
Commitment (komitmen)
Kesadaran akan adanya perubahan terhadap kepemimpinan masa depan berarti seorang pemimpin memiliki kemampuan dan naluri untuk menyadari secera cepat dalam memahami situasi dan kondisi, memberi dukungan, melibatkan diri, dan memiliki komitmen dan tanggungjawab besar terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.
Ada 10 karateristik yang harus diterapkan dan diaplikasikan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan aktivitasnya:
- Mampu mengembangkan bakat dirinya.
- Mampu melatih, dan mengayomi bawahan.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan bawahan.
- Memberi informasi yang cepat, tepat kepada bawahan, menetapkan standar hasil kerja yang maksimal.
- Mampu mengenali bawahan beserta kemampuannya.
- Memberi peranan dan peluang kepada para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
- Selalu memberi informasi yang tepat kepada bawahan mengenai kondisi yang dipimpin.
- Selalu waspada terhadap kondisi moral dan selalu berusaha untuk meningkatkannya.
- Bersedia melakukan perubahan besar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dan
- Sangat menghargai prestasi bawahan.
Oleh karena itu menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan fungsi manajemen membutuhkan proses panjang dan disiplin tinggi yang didasari oleh nilai-nalai profetik yaitu (Amanah, Fathonah, Shiddiq dan Tabligh). Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga memberikan manfaat bagi kita semua. AAmiin...