Kepemimpinan adalah suatu proses istimewa bagaiman menerapkan seni mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi dalam berkomunikasi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih efektif, riil dan komitmen bersama dalam pencapian tujuan dan perubahan dalam setiap bidang yang manjadi tanggungjawabnya terhadap budaya organisasi yang lebih maju. Banyak teori-teori terapan yang dikembangkan oleh pemerhati dan para peneliti terkait kepemimpinan masa depan karena makin banyaknya kebutuhan organisasi mulai tingkat sederhana sampai oraganiasi tingkat kompleks sehingga kepemimpinan perlu menyesuaikan dengan tingkatan organisasi.
Revolusi industri 4.0, telah merubah tatanan dunia baru dimana sumber daya manusia akan mengalami perubahan besar yang akan berdapak pada organisasi bisnis global. Sumber daya manusia perlahan namun pasti akan dihadapkan pada kenyataan dengan berbagai tantangan bisnis yang kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi membangun kemampuan baru. Tantangan yang paling kompetitif adalah melalukan inovasi dengan penyesuaian kebaruan kepada perubahan besar yang terus menerus. Fak-tor-faktor lingkungan bisnis yang terus mengalami berbagai macam perubahan dan telah banyak melahirkan sistem baru yang berbasis digital dan secara tidak langsung telah memaksa kita utuk berbenah cepat dengan lahirnya segala perubahan dan menjadikan masa depan bisnis semakin tidak pasti dan mengalami turbulansi. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membangun kemampuan baru dalam membangun sumber daya manusianya. Organisasi mau tidak mauh harus selalu siap dalam setiap kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir, bersifat fundamental, dan kontinyu.
Kepemimpinan dengan mengaplikasikan nilai-nilai profetik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW menjadi model ideal seorang pemimpin karena keteladanannya, kepemimpinannya didasarkan pada empat sifat dasar kepemimpinan profetik, yaitu: Amanah (dapat dipercaya/trust), Fathonah (cerdas dan intelek), Siddiq (bersikap jujur) dan Tabliq (mengomunikasikan pesan-pesan kebenaran) diintegrasikan pada fungsi kepemimpinan dalam diri Rasulullah SAW yang dikembangkan pada masa moderen yang disebut dengan empat peran kepemimipinan yakni pemberdayaan, panutan, penyelaras dan perintis.
Bendasarkan gambaran di atas bahwa kepemimpinan yang efektif menjadi faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu setiap perubahan-perubahan yang terjadi, dipastikan bahwa organisasi membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan yang cocok dengan karakteristik organisasi masa depan yang begitu cepat berubah dengan lahirnya sistem baru. Yang menjadi pertanyaa sekarang adalah kepemimpinan masa depan yang bagaimana dan seperti apa yang harus dimiliki dan mampu membawa organisasi mencapai tujuannya? Untuk menjawabnya perlu analisis untuk mecoba mencari solusi dan menelusuri jawaban, serta menyodorkan empat sifat dasar kepemimpinan profetik yaitu, Amanah (dapat dipercaya/trust), Fathonah (cerdas dan intelek), Siddiq (bersikap jujur) dan Tabliq (mengomunikasikan pesan-pesan kebenaran) terhadap organisasi masa depan yang begitu cepat berubah dan disertai model diagnosis perilaku organisasi yang mendukung kepemimpinan masa depan yang lebih efektif. Untuk mengetahui jawabannya tunggu di Jurnal Terateks Edisi Vol. 5 No.2 Oktober 2020. Semoga artikel singkat ini bermanfaar. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar