Jenis Pamor Keris – Berbicara mengenai budaya keris tanpa menyinggung soal tuahnya, bagaikan makan sup tanpa garam. Hal itu memang benar adanya. Memang, sebagian besar pecinta keris, baik di Pulau Jawa maupun di daerah lain, mengganggap keris bukan sekadar benda yang terbuat dari besi, baja, dan pamor yang dibentuk indah.
Mereka beranggapan bahwa ada sesuatu yang lain, yang terkandung dalam sebilah keris, lebih dari sekadar keindahannya. Sesuatu itu berupa kekuatan atau daya gaib, yang dianggap dapat bermanfaat bagi pemiliknya. Dengan bahasa yang populer, kebanyakan orang menyebut keris itu ada ‘isi’ -nya (Red Ki bagus).
Namun, dibalik semua tuah tersebut, tidak sembarang keris boleh digunakan atau dimiliki. Bahkan ada keris yang bermanfaat bagi pemiliknya, dan ada juga yang dilarang di miliki (istilahnya terkutuk)
Nah, semua manfaat atau bahkan bala yang ditimbulkan, banyak orang mengatakan berasal dari jenis pamor keris sendiri.
Jenis Pamor Keris Nusantara
Pamor keris adalah suatu motif yang terdapat pada bilah keris. Pamor sendiri muncul karena kreativitas sang empu atau bahkan muncul secara tidak sengaja (tiban). Banyak sekali para empu dan para pecinta keris percaya bahwa motif Pamor pada keris mempunyai tuah khasiat yang berbeda-beda. Ada yang bermanfaat dan ada juga yang mengandung kutukan.
Untuk itu, saya akan menjelaskannya secara lengkap disini. Menurut para sejarawan, ada sekitar 150 jenis pamor keris yang di catat. Dan pada kali ini saya akan menyebutkanya hanya beberapa saja.
Berikut ini jenis pamor keris yang saya maksud:
Jung Isi Dunya
Jung Isi Dunya adalah salah satu gambaran pamor yang tergolong pamor mlumah (terlentang). Pamor ini bisa terletak dimana saja. Bisa di sor-soran (bawah), tengah, atau pucuk. Bentuk gambarannya berupa beberapa lingkaran atau bulatan-bulatan kecil berlapis, dikelilingi oleh Iingkaran yang besar.
Kadang-kadang pamor Jung lsi Dunya terselip di antara pamor Wos Wutah atau Ngulit Semangka, tetapi seringkali pula pamor ini berdiri sendiri. Tuah pamor ini bagi yang percaya, adalah untuk membantu mencari kekayaan dan rejeki.
JUNJUNG DARAJAD salah satu motif pamor yang dulu hanya terkenal di Madura dan Jawa Timur. Tetapi sejak sekitar tahun 1985-an pamor ini juga banyak dicari oleh para penggemar keris di Jawa Tengah dan Jakarta. Bentuk gambaran pamor itu sebenamya berupa gabungan dari dua macam gambar pamor. Di pangkal keris, yakni di sor-soran terdapat semacam pamor Ujung Gunung, tetapi hanya satu puncak saja.
Kalacakra
Merupakan salah satu gambaran pamor yang bentuknya berupa garis silang seperti huruf X, yang di tengahnya ada bulatan yang mirip dengan pusaran pamor Sumur Bandung. Ujung-ujung garis silang sebelah atas sampai menyentuh tepi bilah. Pamor yang mengambil nama rajah ini selalu menempati bagian sor-soran sebilah keris atau tombak.
Kalacakra bagi yang percaya, diinggap mempunyai angsar yang dapat bermanfaat sebagai penangkal serangan gunaguna. Pamor ini tergolong pamor rekan, yang tidak setiap orang akan merasa cocok bila memilikinya.
Dwi Warna
Dwiwarna dalam dunia perkerisan di Pulau Jawa merupakan istilah untuk menunjuk keris yang satu sisi bilahnya memiliki dua macam motif pamor yang berlainan, Misalnya, pada pangkal keris terdapat pamor Wos Wutah, sedangkan di ujungnya berpamor Adeg. Kedua pamor yang berbeda itu dibatasi oleh besi keris tanpa pamor antara 5 mm sampai 25 mm. Sedangkan kalau kedua pamor itu menyambung, batas antara kedua pamor itu harus cukup kontras.
Dadung Muntir
Dadung Muntir kadang-kadang disebut Dadung Kepuntir atau Dadung Keplintir adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya hampir mirip dengan pamor Sada Saler atau Adeg Siji. Bedanya, garis pamor yang membujur sepanjang bilah tidak berupa garis biasa, melainkan berupa lukisan pamor yang mirip dengan gambar pintalan tambang atau pili nan tali. Mereka yang percaya beranggapan bahwa tuah pamor Dadung Muntir ini bisa menambah kewibawaan, keberanian dan keteguhan hati pemiliknya.
Ceblokan
PAMOR CEBLOKAN, atau pamor titipan, adalah sebuah pamor yang menyelip masuk di antara pamor lain. Secara umum, untuk menyebut pamor keris atau tombak semacam itu, tidak perlu menyebutkan nama pamor titipan-nya, melainkan hanya nama pamor yang dominan saja. Misalnya, pada pamor Wos Wutah, tetap saja disebut Pamor Wos Wutah, walaupun dalam pamor itu terselip beberapa pamor titipan seperti Gaibul Guyub, Slamet, Kuta Mesir, Kudung, atau pamor lainnya.
Jadi, pamor yang dominanlah yang dijadikan sebutan nama pamor secara umum, tetapi orang yang teliti akan mencari pamorpamor ceblokan atau titipan lain yang mungkin bisa ditemukan. Istilah pamor ceblokan banyak digunakan di Surakarta dan sekitamya, sedangkan istilah pamor titipan pada umumnya dipakai oleh pecinta keris di daerah Yogyakarta.
Buntel Mayit
Buntel Mayit, ada yang mengucapkan Mbuntel Mayit adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya menyerupai belitan kain yang menyelimuti seluruh badan bilah keris, tombak, mata panah atau pedang. Pamor ini tergolong pamor rekan, yakni yang bentuk gambarannya dirancang sebelumnya oleh sang empu. Ditinjau dari cara pembuatannya, pamor Buntel Mayit merupakan pamor puntiran, yaitu perpaduan antara pamor mlumah dan pamor miring, karena saton keris itu dipilin lebih dahulu sebelum dibentuk menjadi kodokan keris.
Banyak di antara pecinta keris yang beranggapan bahwa pamor Buntel Mayit mempunyai tuah kurang baik sering membawa sial bagi pemiliknya. Namun sebagian lagi berpendapat bahwa, kalau si Pemilik keris berpamor Buntel Mayit itu tergolong orang yang kuat, pamor ini justru memudahkannya mencari rejeki. Mereka menganggap pamor ini termasuk pemilih, karena tidak sembarang orang akan cocok bila memilikinya.
Pamor Bungkus
BUNGKUS adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya agak mirip kepompong ulat. Letaknya di tengah sorsaran di pangkal bilah. Biasanya pamor ini terdapat di antara gambaran pamor Wos Wutah atau Ngulit Semangka, dan yang sejenis dengan itu. Sebagian penggemar keris menganggap pola pamor Bungkus dapat mempermudah orang mencari rejeki dan mencegah sifat boros. Pamor Bungkus juga tergolong pamor yang tidak pemilih. Siapa saja cocok memiliki keris atau tosan aji lainnya yang berpamor seperti ini.
Bungkalan
Pamor ini disebut dengan Belah Pucuk, adalah penamaan bentuk pamor yang menempati bagian dekat ujung bilah keris, tombak, atau pedang. Pamor apa pun, kalau bagian dekat ujung bilahnya membentuk cabang seperti lidah ular disebut pamor bungkalan. Bagi sebagian pecinta keris, pamor Bungkalan tergolong pamor yang disukai, karena keris itu dianggap memiliki tuah ‘bisa membereskan pekerjaan’ (ngrampungi gawe – bhs. Jawa).
Itulah sebabnya, pamor ini dicari oleh banyak orang, terutama yang percaya pada tuah sebilah keris.
Bulu Ayam
Bulu Ayam adalah penamaan umum terhadap jenis gambaran pamor di sebagian Jawa Timur dan Pulau Madura, pada pamor-pamor yang pola bentuk gambarannya memang seperti bulu ayam atau unggas lainnya. Pamor ini tergolong pamor miring. Yang dianggap sebagai pamor Bulu Ayam antara lain adalah pamor Blarak Ngirid, Ri Wader, Ron Genduru, dan yang sejenisnya dengan itu. Sejak dekade 1990-an, sebutan pamor Bulu Ayam sudah mulai jarang digunakan orang.
Dengan makin banyaknya buku tentang budaya keris yang beredar, peminat keris mulai menyebutkan nama pamor seeara benar. PAMOR yang tergolong pamor Bulu Ayam, dari Kiri Sekar Gelagah, Eri Wader dan Ron Genduru.
Ndas Boyo
Jenis Pamor Keris ini adalah salah satu motif pamor yang oleh sebagian orang dianggap mempunyai tuah yang buruk. Katanya, pemilik keris dengan pamor EPEK semacam ini akan sering mendapat musibah karena kelakuannya sendiri.
Apa yang dilakukan serba salah, walaupun ia tidak berniat berbuat salah. Mereka yang menekuni bidang esoteri keris berpendapat bahwa keris dengan pamor Endas Baya, sebaiknya dibuang (dilarung, bahasa Jawa), karena keris dengan Endas Baya pamor seperti ini hanya akan menyusahkan pemiliknya. Bahkan secara tidak langsung juga akan menyusahkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Pamor ini selalu terdapat pada bagian sor-soran.
Gajah Gelar
Salah satu jenis motif gambaran pamor pada bilah keris atau tombak. Gambaran pamor ini berupa lima buah garis lurus, berjajar sepanjang bilah. Masing-masing garis tebalnya sekitar 3 sampai 5 milimeter. Sebagian peeinta keris ada yang menyebut pamor ini dengan nama pamor Adeg Tiga Wengkon. Bagi yang percaya, pamor Gajah Gelar memiliki tuah yang dapat membuat pemiliknya menjadi bertambah kekuasaannya.
Pamor yang dari segi teknik pembuatannya tergolong pamor miring ini termasuk pamor yang pemilih. Tidak setiap orang akan merasa cocok bila memilikinya. Pamor Gajah Gelar hampir sarna rupanya dengan pamor Janur Sinebit gambaran pamornya mengumpul di tengah.
Ganggeng Kanyut
Jenis Pamor Keris bermotif gambaran pamor muyeng atau rumit, pada waktu penempaan banyak bagian pamor yang semula merupakan pamor miring menjadi mlumah. Dengan demikian setelah pamor itu jadi, tampak seperti kombinasi antara pamor miring dan pamor mlumah.
Bentuk garnbaran pamor ini, sesuai dengan namanya, serupa ganggang yang hanyut di air mengalir. Tuah atau angsar pamor Ganggeng Kanyut, bagi yang percaya, terutama adalah untuk kelancaran pergaulan. Pemilik keris dengan pamor seperti ini akan mudah mendapat banyak kawan, dan biasanya juga akan banyak rejekinya.
Gumbolo Geni
Salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya menyerupai seekor binatang kalajengking atau ketonggeng dengan ekor mencuat ke atas. Pamor ini tergolong baik: Bagi yang percaya, tuahnya adalah untuk menolak segala sesuatu yang tidak dikehendaki. Umpamanya, menghindarkan bahaya, menangkal guna-guna, dan menghindarkan fitnah. Pamor ini tergolong pemilih, tidak setiap orang bisa cocok memilikinya. Pamor Gumbolo Geni selalu terletak di sor-soran.
Iining Warih
Jenis Pamor Keris ini Merupakan salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya menyerupai garis-garis yang membujur dari pangkal ke ujung bilah. Garis-garis pamor itu ada yang utuh, ada yang putus-putus, dan banyak juga yang bercabang. Pamor ini tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuk gam-barannya dirancang oleh sang empu. Sebagian pecinta keris menganggap pamor ini mempunyai tuah untuk melancarkan rejeki dan memperluas pergaulan.
Pemiliknya akan mudah bergaul dengan lapisan masyarakat mana pun. Pamor ini tergolong tidak memilih, setiap orang dapat merasa cocok untuk memilikinya. Ada sebagian orang yang menyebut pamor ini Banyu Mili, atau Toya Mili.
Jalatunda
Jalatunda tergolong pamor mlumah yang sukar pembuatannya karena dikombinasikan dengan pamor miring yang difungsikan sebagai tepen pamor. Pamor ini tergolong pamor rekan, dan bukan pamor yang pemilih. Setiap orang bisa merasa coeok bila memilikinya.
Tuah pamor lalatunda ini, bagi yang pereaya, adalah untuk menambah wibawa pemiliknya, sekaligus memudahkannya meneari rejeki.
Janur Sinebit
Janur Sinebit merupakan salah satu gambaran pamor yang tergolong pamor miring, tetapi lapisan pamornya tidak banyak, yaitu sekitar 8 sampai 16 Japis saja. Bentuk gambaran pamor itu berupa garisgaris membujur bilah, sekitar empat sampai lima baris. Bagi yang percaya, pamor Janur Sinebit dianggap mempunyai tuah yang dapat menangkal serangan guna-guna.
Pamor ini agak mirip bentuknya dengan pamor Gajah Gelar. Bedanya, garis-garis pamor Janur Sinebit mengumpul di tengah bilah, sedangkan garis pamor pada Gajah Gelar yang di tepi, tepat di pinggir bilah.
Jarot Asem
Jarot Asem adalah salah satu motif pamor keris atau tombak yang tergolong langka. Gambaran pamor itu bentuknya menyerupai serabut-serabut kasar yang saling menyilang arahnya, namun tidak saling tindih. Walaupun tampaknya sederhana, pamor ini tergolong sukar pembuatannya dan tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuknya diraneang lebih dahulu oleh sang empu.
Sebagian peeinta keris percaya bahwa keris berpamor Jarot Asem bisa membuat pemiliknya menjadi lebih teguh hatinya dan besar tekadnya. Pamor ini paling coeok dipakai oleh mereka yang punya eita-eita dan ambisi besar. Jarot Asem adalah pamor yang tidak memilih, bisa cocok dimiliki oleh siapa pun.
Kara Welang
Kara Welang, merupakan nama pamor yang bentuk gambarannya menyerupai kulit ular belang. Itu-lah sebabnya, pamor ini terkadang juga disebut ‘We-lang’ saja. Menurut buku-buku keris kuno, keris yang memakai pamor Karawelang mempunyai tuah dapat menambah kewibawaan pemiliknya.
Bila orang itu mempunyai anak buah, anak buahnya akan patuh kepadanya. Pamor Karawelang tergolong pamor miring yang sukar dibuat, dan pemilih. Artinya, tidak setiap orang cocok bila memilikinya.
Kenanga Ginubah
Kenanga Ginubah, merupakan salah satu motif pamor yang tergolong pemilih. Maksudnya, tidak setiap orang akan cocok memilikinya. Menurut sebagian pecinta, keris yang berpamor
Kenanga Ginubah dianggap mempunyai tuah dapat membuat pemiliknya jadi menarik, kepribadiannya menarik dan menonjol di lingkungannya. Jenis Pamor Keris ini dicari oleh mereka yang mendambakan ketenaran, termasuk di antaranya para dalang, pesinden, dan penyanyi.
Pamor ini tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuk gambarannya dirancang oleh sang Empu. Bentuk gambaran pamor ini menyerupai untaian bunga Kenanga.
Kol Buntet
Kol Buntet salah satu motif pamor yang bentuk garnbarannya menyerupai lingkaran obat nyamuk. Pamor itu biasanya terletak di bagian sar-saran. Namun kadang-kadang ada juga yang di tengah bilah (arnat jarang). Kul Buntet merupakan pamor titipan, yang dibuat setelah keris mendekati penyelesaian.
Jadi, pamor itu disusulkan kemudian, tidak bersamaan pembuatannya dengan pamor Iainnya. Sebagian peeinta keris beranggapan bahwa kerisdengan pamor Kul Buntet mempunyai tuah yang baik. Konon, pemilik keris dengan pamor seperti ini akan terhindar dari malapetaka yang datang mendadak.
Kupu Tarung
Kupu Tarung, merupakan salah satu bentuk gambaran pamor yang tergolong pamor miring. Bentuk gambarannya serupa dengan sayap kupu-kupu yang berkembang berderet dari pangkal sampai ke ujung bilah, dihubungkan oleh sebuah garis pamor. Menurut sebagian pecinta keris, pamor Kupu Tarung yang tergolong pamor rekan ini mempunyai tuah untuk memperluwes pergauIan.
Konon, pemilik keris atau tombak dengan pamor ini akan mempunyai banyak kawan. pamor Kupu Tarung tergolong pamor yang tidak memilih, setiap orang akan merasa cocok bila memilikinya. Ditinjau dari teknik pembuatannya, pamor Kupu Tarung tergolong pamor miring.
Lar Gangsir
Lar Gangsir, tergolong pamor yang agak langka, karena tidak gampang membuatnya. Bentuk gambarannya rumit, dan tergolong pamor miring. Ditinjau dari niat pembuatannya, pamor Lar Gangsir termasuk pamor rekan.
Sesuai dengan namanya, pola gambaran pamor ini serupa dengan pola gambaran yang terdapat pada sayap gangsir, sejenis jangkrik. Bagi yang percaya, pamor Lar Gangsir mempunyai tuah yang dapat membantu pemiliknya me nangGambar
Atas: pamor Lar Gangsir kal serangan guna-guna, dan menghindarkan gangguan makhluk halus. Tetapi pamor ini tergolong pemilih, artinya. Tidak setiap orang akan merasa cocok bila memilikinya. Keris atau tombak dengan pamor Lar Gangsir, biasanya tinggi nilai mas Kawinnya.
Lawe Setukel
Lawe Setukel [Iawe setukel], atau Benang Saukel, atau Lawe Saukel, adalah salah satuJenis Pamor Keris berentuk gambaran pamor yang tergolong pamor puntiran ini menyerupai gulungan benang yang lepas. Sebagian pecinta keris pereaya bahwa tuah pamor Lawe Setukel adalah untuk menangkal serangan gunaguna. Tidak setiap orang merasa cocok bila memiliki
keris dengan pamor ini, karena Lawe Setukel tergolong pamor yang pemilih. Di antara pamor puntiran, Lawe Setukel tergolong yang paling mudah dibuat.
Manggar
Manggar atau Manggaran, merupakan salah satu motif pamor keris, tombak; atau pedang yang bentuknya menyerupai bunga kelapa dalam untaian. pamor ini merupakan kumpulan dari bulatan lonjong kecil yang mirip dengan bulatan pamor Wiji Timun, yang terletak berserakan saling sudut menyudut. Gambaran pamor Manggar tersusun di pangkal sampai ke ujung bilah.
Pamor ini tergolong pamor rekan, yakni pamor yang bentuknya dirancang oleh sang empu.Menurut sebagian pecinta keris, pamor Manggar memiliki tuah yang membuat pemiliknya mudah mencari rezeki dan menonjol dalam lingkungan Pergaulannya.
Manikem
Manikem adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya merupakan bulatan-bulatan berlapis, berjajar berderetan dari pangkal sampai ke ujungbilah. Garis tengah bulatan meneapai 1,5 sampai 2 em, dan setiap bulatan lainnya dihubungkan dengan garisgaris pamor.
Jenis Pamor Keris Manikem merupakan pamor rekan, dan tampak seperti pamor Wulan-Wulan dan Bonang Sarenteng, tetapi ‘garis’ penghubungnya gemuk dan tebal. Menurut sebagian peeinta keris, keris yang berpamor Manikem mempunyai tuah yang dapat membuat pemiliknya mudah meneari rezeki.
Mayang Mekar
Mayang Mekar, merupakan salah satu motif pamor yang tergolong langka. Pamor ini tergolong pamor rekan, yakni pamor yang dibuat sesuai dengan ran-eangan sang empu. Menurut sebagian peeinta keris, keris yang berpamor Mayang Mekar mempunyai tuah yang bisa membuat pemiliknya dikasihi oleh orang sekelilingnya, luwes dalam pergaulan, mudah mendapatkan pengikut, dan bahkan ada yang mengatakan dapat digunakan untuk memikat lawan jenis.
Walaupun penampilan Jenis Pamor Keris ini indah dan menyenangkan, pamor ini tergolong pamor yang memilih. Tidak setiap orang dapat cocok untuk memilikinya.
Melati Rinonce
Melati Rinonce atau Melati Rinenteng, adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya mirip dengan bunga melati yang diuntai dengan benang. Bulatan-bulatan yang berlapis, berderet di sepanjang bilah keris mulai dari bagian pangkal sampai ke ujung, dan bulatan-bulatan itu dihubungkan dengan garis pamor.
Melati Sinebar
Jenis Pamor Keris ini merupakan salah satu motif pamor yang bentuknya merupakan bulatan-bulatan berlapis, yang menyebar berurutan dari pangkal sampai ke ujung bilah. Penampang bulatan itu sekitar 1 cm, dan biasanya terdiri dari enam sampai delapan atau lebih.
Minum Darah
Jenis Pamor Keris ini berasal dari istilah orang Bugis untuk menyebut pamor yang nerjang landep. Seperti penggemar keris di Pulau Jawa, orang Bugis Juga menganggap pamor Minum Darah sebagai pamor yang buruk, karena dipercaya dapat mencelakakan orang maupun pemiliknya Sendiri.
Mbrambut
Jenis Pamor Keris ini merupakan salah satu motif atau pola gambaran pamor yang bentuknya menyerupai deretan garis yang membujur dari pangkal hingga ujung keris, seperti rarnbut lurus yang terurai. Sering kali garis-garis itu bukan garis yang utuh, melainkan terputus-putus. Jika garis itu tidak terputus, disebut parnor Adeg Mrarnbut.
Tuah pamor ini menurut sebagian pecinta keris adalah untuk menangkal atau menolak bala, sesuatu yang tidak diingi. Pamor ini tergolong pamor yang pemilih, sebab tidak setiap orang akan cocok bila memilikinya. Selain itu istilah ‘mrambut’ juga digunakan untuk menilai besi wasuhan keris. Besi yang mrambut artinya besi itu tampak seperti berserat halus bagaikan rambut.
Mrutusewu
Mrutusewu [mrutu sewu], merupakan salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya berupa kumpulan garis lengkung dan bulatan kecil yang saling berdekatan, sehingga tampak ruwet.
Sepintas lalu gambaran pamor ini mirip dengan pamor Sisiksewu. Bedanya pada pamor Sisiksewu, bulatan-bulatan itu lebih banyak yang tidak menyambung, sehingga serupa dengan huruf U. Pamor Mrutusewu biasanya menyebar di seluruh permukaan bilah keris.
Ditinjau dari cara pembuatannya, Mrutusewu tergolong pamor mlumah. Sebagian penggemar keris beranggapan bahwa pamor Mrutusewu mempunyai tuah yang baik.
Pemiliknya akan gampang mencari rejeki, dan luas pergaulannya. Ia tergolong pamor yang tidak memilih, bisa cocok untuk siapa saja.
Naga Rangsang
Naga Rangsang adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya amat mirip dengan pamor Blarak Ngirid. Perbedaannya hanyalah pada arah garis yang menyerupai daun kelapa.
Pada pamor Blarak Ngirid arahnya menuju ke atas, ke ujung bilah, sedangkan pamor Naga Rangsang sebaliknya. Menurut sebagian peeinta keris, pamor Naga Rangsang mempunyai tuah yang dapat menambah wibawa pemiliknya.
Namun pamor ini tergolong pamor yang pemilih, karena tidak setiap orang akan merasa coeok bila memilikinya. Sebagian orang menamakan pamor Naga Rangsang dengan sebutan pamor Blarak Ngirid Sungsang.
Ngulit Semangka
Ngulit Semangka adalah salah satu motif atau pola gambaran pamor yang mirip dengan kulit buah semangka. Ia tergolong pamor tiban, yakni pamor yang bentuk gambarannya tidak diraneang lebih dahulu oleh sang empu.
Sebagian peeinta keris pereaya bahwa pamor ini mempunyai tuah yang dapat memperluas pergaulan pemiliknya. Pamor yang tergolong pamor mlumah ini tidak pemilih, bisa coeok untuk dimiliki oleh siapa pun.
Di antara gambaran pamor Ngulit Semangka kadang – kadang terselip pamor titipan semisal pamor Raja Gundala, slamet, atau pamor Sirat, yang oleh banyak penggemar keris dinilai tinggi. Itulah sebabnya, walaupun Ngulit Semangka adalah jenis pamor sederhana,kadang-kadang tinggi mas kawinnya.
Pari Sawuli
Pari Sawuli adalah salah satu bentuk gambaran pamor. Pola gambarannya menyerupai untaian butir-butir badi. Sebagian peeinta keris berpendapat bahwa pamor ini tergolong tidak memilih, coeok untuk setiap orang.
Pamor ini dianggap merniliki tuah yang dapat menambah ketenaran pemiliknya, dan melanearkan datangnya rezeki. Pamor Pari Sawuli tergolong pamor yang sulit dibuat dan banyak kendala teknisnya.
Putri Kinurung
Putri Kinurung adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya merupakan sebuah dan au besar dengan beberapa pulau kecil di tengahnya. Letaknya bisa di mana saja, tetapi yang sering ada di sdr-soran.
Yang berada di sor-soran pada umumnya dianggap lebih baik daripada yang di tengah bilah. Pamor ini banyak yang menyukai karena dianggap memiliki tuah yang bermanfaat untuk mencegah dan PUTERI KINURUNG mengurangi sifat boros perniliknya.
Bendaharawan, kasir, dan yang berprofesi sejenis, biasanya memilih keris dengan pamor Puteri Kinurung. Pamor Puteri Kinurung tergolong pamor tiban, yakni pamor yang bentuk gambarannya tidak dirancang lebih dahulu oleh si empu.
Raja Abala Raja
Raja Abala Raja adalah salah satu motif pamor yang pola gambarannya mirip dengan pamor Ujung Gunung. Sebagian pecinta keris beranggapan bahwa pamor ini memiliki tuah yang dapat membuat pemiliknya bertambah wibawa dan kekuasaannya.
Selain itu, pamor ini konon juga dapat menghindarkan pemiliknya dari ancaman bahaya dalam peperangan. Pamor Raja Abala Raja tergolong pamor miring, maupun pamor rekan. Pamor ini tergolong pemilih, yakni tidak setiap orang akan merasa cocok bila memiliknya.
Raja Gundala
Raja Gundala merupakan pamor tiban. Pola bentuk pamor itu berupa gambaran mirip manusia, atau hewan, atau makhluk halus. Kebanyakan pamor Raja Gundala terletak di bagian sor-soran bilah keris atau tombak, namun ada kalanya juga ditemukan di tengah atau dekat bagian pucuknya.
Pada umumnya pamor ini terselip di an tara pamor Wos Wutah, Pulo Tirto atau yang sejenis dengan itu. Menurut sebagian pecinta keris pamor Raja Gundala ini memiliki tuah yang dapat menghindarkan pemiliknya dari gangguan makhluk hal us, sekaligus juga menangkal serangan guna-guna.
Karena keris atau tombak yang berpamor Raja Gundala tinggi nilai mas kawinnya, di kalangan masyarakat terkadang ditemukan keris berpamor Raja Gundala ‘aspal’, yakni gambaran pamor Raja Gundala yang merupakan rekaan dan lukisan oleh manusia, bukan pamor tiban.
Ros-rosan Tebu
Jenis Pamor Keris Ros-rosan Tebu adalah salah satu motif pamor yang bentuknya menyerupai batang tebu beruas pendek. pamor ini tergolong pamor mlumah. Sebagian peeinta keris menganggap pamor ini mempunyai tuah yang dapat membuat pemiliknya mudah meneari rezeki dan disegani orang.
Segara Wedi
Segara Wedi[segiml wedhi] adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya berupa bulatan-bulatan kecil, sebagian berlapis, sebagian tidak. Ukuran diameter bulatannya tidak sebesar bulatan pada pamor Udan Mas. Bulatan-bulatan pamor Segara Wedi menyebar rata ke seluruh permukaan bilah.
Bila diterjemahkan nama Segara Wedi berarti ‘gurun pasir’, tetapi bagi yang percaya, tuah pamor itu bukan berarti kering kerontang atau tandus. Sebaliknya, pamor ini dianggap mempunyai tuah yang dapat memudahkan pemiliknya mencari rezeki, sebagaimana juga pamor Udan Mas. Pamor ini tergolong pamor yang tidak pemilih, berarti bisa dimiliki oleh siapa saja.
Sela Karang
Sela Karang [sela karang] adalah salah satu motif pamor yang bentuk pola gambarannya menyerupai batu karang di laut. Sepintas lalu pola pamor itu mirip dengan gambaran pamor Tunggak Semi, tetapi bagian ‘semi’nya memanjang terus, kadang-kadang dari sor-soran hingga lebih setengah panjang bilah.
Pamor ini tergolong pamor mlumah, dan pamor tiban, yang bentuk pola gambarannya tidak dirancang lebih dahulu oleh si empu. Banyak di an tara para pecinta keris yang percaya bahwa keris dengan pamor Sela Karang mempunyai tuah yang membuat seseorang menjadi panutan yang punya banyak pengikut.
Sisik Sewu
Sisik Sewu adalah salah satu motif pamor yang banyak dicari oleh pengusaha yang mempunyai ban yak karyawan. Mereka beranggapan bahwa tuahnya bisa memperlancar jalannya rezeki dan menambah derajat pemiliknya.
Bentuk pamor ini merupakan kumpulan dari bulatan-bulatan kecil yang berlapis-Iapis. Ukuran bulatan ini rata-rata lebih kecil dari bulatan pada pamor Udan Mas. Pada pamor Udan Mas, bulatan- bulatan itu seolah menggumpal
Tetesing Warih
Tetesing Warih [tetesing warih] salah satu bentuk gambaran pamor yang menyerupai tetesantetesan air yang tidak teratur. Tetesing Warih tergolong pamor mlumah dan tidak memilih, siapa saja dapat memilikinya. Bentuk gambarnya berupa bulatanbulatan keeil tidak teratur di antara pamor Wos Wutah.
Jenis Pamor Keris Pamor Tetesing Warih dipereaya mempunyai tuah yang baik untuk membantu pemiliknya meneari rejeki . Sampai kira-kira tahun 1920-an, yang disebut pamor U dan Mas adalah Pamor Tetesing Warih ini. Sebab pada zaman duiu, yang disebut pamor Udan Mas haruslah pamorTiban.
Tirta Teja
Tirta Teja adalah salah satu pamor yang pola gambarannya agak serupa dengan gambaran pamor Wos Wutah. Bedanya, pada Tirta Teja, gambaran pamor itu dilengkapi dengan gambaran semacam bingkai yag bentuknya merupakan garis lekak-Iekuk, rnirip pamor Untu Walang.
Jenis Pamor Keris Tirta Teja yang berarti ‘air berkilauan’, tergolong pamor mlumah yang sulit pembuatannya. Sebagian pecinta keris percaya bahwa pamor Tira Teja mempunyai angsar yang dapat membuat pemiliknya menjadi menonjol dan tenar di lingkungan Pergaulannya.
Triman
Triman adalah penyebutan nama Jenis Pamor Keris yang hanya mengumpul pada bagian sor-soran saja, kemudian pamor itu seolah ‘berhenti’ secara tiba-tiba, tidak ada kelanjutannya lagi. Pamor ini dinilai kurang baik jika diperuntukkan bagi mereka yang masih aktif bekerja, karena konon dapat menurunkan ambisi untuk maju.
Tetapi pamor ini baik bagi mereka yang telah berusia lanjut,yang telah pensiun atau purnawirawan, karena banyak membantu menumbuhkan rasa tentram dan tenang, terhindar dari gangguan pekerjaan. Sebagian orang menyebut pamor ini Tarimo atau Trimo.
Udan Mas
Jenis Pamor Keris Udan Mas salah satu motif pamor yang amat terkenal dalam dunia perkerisan, terutama di Pulau Jawa. Pamor ini oleh sebagian pemilik keris dianggap sebagai pamor yang tuahnya dapat membuat pemiliknya didekati rezeki. Sebagian lagi beranggapan bahwa tuah pamor ini dapat membuat pemiliknya jadi ‘bakat kaya’. Orang Jawa menamakannya kuwat kebandan.
Anggapan seperti ini tidak hanya ada di Jawa, tetapi juga di daerah-daerah lain, termasuk di Malaysia dan Brunei Darussalam. Karena anggapan semacam itu, banyak pedagang dan pengusaha ingin memiliki keris, tombak, atau pedang yang berpamor Udan Mas, sehingga nilai mas kawin Udan Mas menjadi tinggi.
Itulah Berbagai macam jenis pamor keris yang bisa saya sampaikan dan masih Banyak jenis pamor yang belum saya sampaikan. Insya Allah jenis diatas bisa mewakili pamor-pamor lainnya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat. Wassalamualaikum.
Sumber : https://kibaguswijaya.com/jenis-pamor-keris-beserta-manfaat.html