Bismillah for everything, Selamat Datang di My Blog (Belajar, Berilmu, Beramal dan Beribadah. Semoga bermanfaat, Salam Ilmiah...

Selasa, 01 September 2020

STRATEGI MENJAGA MOTIVASI DIRI

 

Dok. BEM FEB Universitas Wiraraja Sumenep Madura  (01/12/2022)

Motivasi adalah keinginan kuat yang tumbuh dalam hatinya dan terekam jelas dalam alam sadarnya untuk mendorong seseorang atau dirinya dan terorganisir dengan baik sehingga tercapai tujuannya (Nurul Huda, 2020).

Banyak pendapat para ahli bahwa motivasi itu adalah dorongan psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan tertentu. Menurut Ken Mcelroy tujuan didefinisikan sebagai langkah awal atau pertama untuk dapat menuju sebuah kesuksesan dan juga  tujuan merupakan sebuah kunci mencapai sebuah kesuksesan. Setiap individu atau seseorang tentu saja memiliki tingkatan motivasi yang berbeda. Sedangkan menurut David Clarence mccallen (1917-1998) sendiri dalam bukunya “The Achiveing Society”, terdapat ada tiga jenis motivasi, yaitu motivasi untuk berkuasa, motivasi untuk berprestasi,  dan motivasi untuk berafiliasi atau bersahabat.

Karena motiviasi adalah suatu proses untuk mendorong seseorang/individu agar tercapai tujuannya maka keberadaan motivasi itu sendiri sangatlah penting, apalagi bagi seorang manajer atau karyawan. Dorongan atau kemauan kuat untuk melakukan sesuatu seperti bekerja biasanya dapat muncul sendiri saat seseorang sedang memiliki kebutuhan. Dalam situasi dan kondisi apapun sebisa mungkin seseoang/individu akan mengupayakan berbagai hal agar dapat memenuhi keinginannya. Apabila motivasinya kuat, ia akan tetap berusaha maksimal dan tidak mudah putus asa saat mengalami kegagalan karena prinsip dasarnya sudah terekam jelas dalam alam sadarnya bahwa dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.

Ini yang menjadi dasar alasan bahwa motivasi itu sendiri terbentuk dari dua sumber, yaitu diri sendiri dan lingkungan atau bisa disebut juga terbentuk karena ada faktor internal dan faktor eksternal. Di antara keduanya, motivasi terkuat sebenarnya adalah yang berasal dari diri sendiri yang tumbuh kuat dalam dasar hatinya, karena hati adalah cermin terbaik dirinya dan hanya pemilik hatilah yang bisa merasakan untuk melakukan yang terbaik.

Kemauan atau keinginan untuk melakukan suatu perubahan besar untuk mencapai tujuan yang sudah terorganisir dangan baik bukan hanya berdasar pada faktor ekternal seperti imbalan atau pujian, melainkan muncul karena seseorang benar-benar ingin melakukan suatu tindakan terbaiknya. Walaupun tanpa adanya dorongan dari luar sekalipun, seseorag/individu akan tetap terus berusaha demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Hal yang paling mendasar yanga harus tumbuh dalam hati seseorang/individu dalam hidup adalah memiliki motivasi, termasuk juga dalam pekerjaan maka seseorang akan:

      Tetap optimis dan percaya diri

      Tidak mudah putus asa dan kehilangan arah

      Tahan terhadap rintangan dan hambatan dalam situasi dan kondisi apapun

      Selalu berpikir positif

Walaupun seseorang/individu sudah sangat memahami betul terhadap manfaat motivasi yang hadir dalam dirinya, tetap saja ada pasang surut dimana motivasi tersebut akan mengalami penurunan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kondisi tersebut dan wajib untuk kita evaluasi dan koreksi bersama, yaitu:

1.    Rasa kurang percaya diri
Perasaan ini akan tumbuh dan akan menjadi penghalang terbesar dalam meningkatkan motivasi diri yang membuat seseorang/individu terlalu fokus pada kekurangan-kekurangan yang dimilikinya.

2.    Tidak ada tujuan jelas
Tanpa arah dan tujuan, tentu saja seseorang/individu tidak akan memiliki kemauan keras atau antusiasme melakukan sesuatu.

3.    Tidak mengetahui harus melakukan apa
Seseorang/individu merasa putus asa karena tidak mengetahui apa yang harus dilakukan walaupun sadar betul telah memutuskan tujuan yang ingin dicapai, hal ini akan menyulitkan diri untuk memunculkan dan mempertahankan motivasi.

Apabila seseorang/individu selama masih memiliki arah dan tujuan yang jelas, maka dipasatikan seseorang akan mudah memunculkan motivasi dalam dirinya. Hal yang paling sulit kita hadapi adalah mempertahankan agar motivasi tersebut tetap tumbuh dan menyala dalam hatinya. Tingkat motivasi seseorang/individu yang dimiliki dapat dengan mudah berubah karena dipengaruhi oleh lingkungan eksternal maka dari itu, perlu kita menjaga dengan utuh agar semangat yang sudah tertanam tersebut tetap ada dan ini sangat penting agar tidak merasa putus asa saat tujuan belum berhasil diraih.

Ada dua hal yang menjadi kekuatan seseorang/individu alam melakukan tindakan yaitu  motivasi diri dan percaya diri. Tanpa keduanya, mustahil tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan sempurna. Agar motivasi tersebut tetap utuh dan tumbuh berada di dalam diri seseorang/individu, berikut tips untuk menjaganya:

      Kita harus tegas terhadap diri kita sendiri. Kendalikan pikiran kita hati kita dengan tetap berpegang teguh pada motivasi yang ada demi tetap mencapai tujuan yang sudah terorganisir. Hindari segala kelemahan yang ada pada diri kita yang menjadi penghalang terhdap tujuan yang ingin dicapai.

      Tetap percaya diri terhadap kemampuan diri untuk menggapai apa yang dicita-citakan dengan memahami bahawa sukses itu bukan hasil akhir tapi suatu proses. Cara berpikir ini akan meningkatkan motivasi dan membuat seseorang/individu tetap melakukan hal-hal yang terbaik dalam hidupnya, tanpa terpengaruh faktor eksternal yang seolah mengintimidasi kepercayaan diri seseorang/individu.

      Buat planing/perencanaan sebaik mungkin. Perencanaan yang optimal akan mengantarkan atau mempermudah dan mempercepat kita dalam pencapaian tujuan.

      Aplikasikan imajinasi kita dengan sempurna untuk menggambarkan tujuan yang akan diraih. Membayangkan hal yang positif terhadap target yang ingin dicapai sehingga dapat membangkitkan semangat kita untuk terus berjuang.

      Harus tetap yakin pada setiap tindakan yang ingin dilakukan. Keyakinan yang kuat terhadap kesuksesan akan membuat seseorang/individu tetap fokus pada apa yang sedang dilakukan dan tidak tergoyahkan oleh faktor eksternal/luar yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi dalam diri sesorang/individu.

      Hadapi, hayati dan nikmati namun tetap DUIT (Do’a, Usaha, Ikhlas dan Tawakal) karena hidup adalah perjalanan, karena hidup adalah bergerak maka yang perlu ditanamkan dihati kita adalah jagalah hati kita dengan kebaikan-kebaikan.

Demikian artikel singkat ini, semoga menginspirasi. Aamiin…

Rabu, 26 Agustus 2020

TAHAPAN MENUJU KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com

(Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIM Tarate Sumenep)

 

Kepemimpinan adalah sebuah proses interaksi istimewa yang melibatkan pemimpin sebagai pusat perhatian atau titik sentral dengan para bawahan/pengikut dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (situasi). Keefeketifan pemimpin sangat bergantung pada bagaimana sorang pemimpin menjalankan fungsi manajamen dengan baik atau interaksi antara pemimpin dengan bawahan dan situasi berlangsung.

Menjadi seorang pemimpin yang mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik dan  efektif, tidak bisa terjadi begitu saja atau instan, namun melalui tahapan proses panjang. Menyadari hal itu, banyak organisasi membuat terobosan baru yang kreatif dan inovatif  terhadap setiap perencanaan suksesi dan pendidikan-latihan khusus untuk memperoleh figure atau sosok pemimpin yang memenuhi kapabilitas sesuai dengan harapan dan persyaratan yang telah dikemukakan di atas.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan sebuah organisasi masa depan, menurut Quirke (1995) dalam Mulyadi (1998), ada 5 tahap berikut yang harus dilalui, yaitu:

  1. Awareness (kesadaran) 

  2. Understanding (pemahaman)

  3. Support (dukungan) 

  4. Involvement (keterlibatan) dan

  5. Commitment (komitmen)

Kesadaran akan adanya perubahan terhadap kepemimpinan masa depan berarti seorang pemimpin memiliki kemampuan dan naluri  untuk menyadari secera cepat dalam memahami situasi dan kondisi, memberi dukungan, melibatkan diri, dan memiliki komitmen dan tanggungjawab besar terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.

Ada 10 karateristik yang harus diterapkan dan diaplikasikan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan aktivitasnya:

  1. Mampu mengembangkan bakat dirinya. 
  2. Mampu melatih, dan mengayomi bawahan. 
  3. Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan bawahan. 
  4. Memberi informasi yang cepat, tepat kepada bawahan, menetapkan standar hasil kerja yang maksimal. 
  5. Mampu mengenali bawahan beserta kemampuannya.
  6. Memberi peranan dan peluang  kepada para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
  7. Selalu memberi informasi yang tepat kepada bawahan mengenai kondisi yang dipimpin.
  8. Selalu waspada terhadap kondisi moral dan selalu berusaha untuk meningkatkannya.
  9. Bersedia melakukan perubahan besar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dan
  10. Sangat menghargai prestasi bawahan.

Oleh karena itu menjadi seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan fungsi manajemen membutuhkan proses panjang dan disiplin tinggi yang didasari oleh nilai-nalai profetik yaitu (Amanah, Fathonah, Shiddiq dan Tabligh). Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga memberikan manfaat bagi kita semua. AAmiin...

Senin, 24 Agustus 2020

DESAIN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN BERBASIS NILAI-NILAI PROFETIK


Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

 

Kepemimpinan adalah suatu proses istimewa bagaiman menerapkan seni mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi dalam berkomunikasi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih efektif, riil dan komitmen bersama dalam pencapian tujuan dan perubahan dalam setiap bidang yang manjadi tanggungjawabnya terhadap budaya organisasi yang lebih maju. Banyak teori-teori terapan yang dikembangkan oleh pemerhati dan para peneliti terkait kepemimpinan masa depan karena makin banyaknya kebutuhan organisasi mulai tingkat sederhana sampai oraganiasi tingkat kompleks sehingga kepemimpinan perlu menyesuaikan dengan tingkatan organisasi.

Revolusi industri 4.0, telah merubah  tatanan dunia baru dimana sumber daya manusia akan mengalami perubahan besar  yang akan berdapak pada organisasi bisnis global. Sumber daya manusia perlahan namun pasti akan dihadapkan pada kenyataan dengan berbagai tantangan bisnis yang kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi membangun kemampuan baru. Tantangan yang paling kompetitif adalah melalukan inovasi dengan penyesuaian kebaruan kepada perubahan besar yang terus menerus. Fak-tor-faktor lingkungan bisnis yang terus mengalami berbagai macam perubahan dan telah banyak melahirkan sistem baru yang berbasis digital dan secara tidak langsung telah memaksa kita utuk berbenah cepat dengan lahirnya segala perubahan dan menjadikan masa depan bisnis semakin tidak pasti dan mengalami turbulansi. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membangun kemampuan baru dalam membangun sumber daya manusianya. Organisasi mau tidak mauh harus selalu siap dalam setiap kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir, bersifat fundamental, dan kontinyu.

Kepemimpinan dengan mengaplikasikan nilai-nilai profetik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW menjadi model ideal seorang pemimpin karena keteladanannya, kepemimpinannya didasarkan pada empat sifat dasar kepemimpinan profetik, yaitu: Amanah (dapat dipercaya/trust), Fathonah (cerdas dan intelek), Siddiq (bersikap jujur) dan Tabliq (mengomunikasikan pesan-pesan kebenaran)  diintegrasikan pada fungsi kepemimpinan dalam diri Rasulullah SAW yang dikembangkan pada masa moderen yang disebut dengan  empat peran kepemimipinan yakni pemberdayaan, panutan,  penyelaras  dan perintis.

Bendasarkan gambaran di atas bahwa kepemimpinan yang efektif  menjadi faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan organisasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu setiap perubahan-perubahan yang terjadi, dipastikan bahwa organisasi membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan yang cocok dengan karakteristik organisasi masa depan yang begitu cepat berubah dengan lahirnya sistem baru. Yang menjadi pertanyaa sekarang adalah kepemimpinan masa depan yang bagaimana dan seperti apa yang harus dimiliki dan mampu membawa organisasi mencapai tujuannya? Untuk menjawabnya perlu analisis untuk mecoba mencari solusi dan menelusuri jawaban, serta menyodorkan empat  sifat dasar kepemimpinan profetik yaitu, Amanah (dapat dipercaya/trust), Fathonah (cerdas dan intelek), Siddiq (bersikap jujur) dan Tabliq (mengomunikasikan pesan-pesan kebenaran) terhadap organisasi masa depan yang begitu cepat berubah dan disertai model diagnosis perilaku organisasi yang mendukung kepemimpinan masa depan yang lebih efektif. Untuk mengetahui jawabannya tunggu di Jurnal Terateks Edisi Vol. 5 No.2 Oktober 2020. Semoga artikel singkat ini bermanfaar. Aamiin.



DAFTAR ARTIKEL

BELAJAR, BERILMU, BERAMAL & BERIBADAH "Integritasmu Adalah Masa Depanmu" Oleh: Nurul Huda, BBA., S.E., M.M E-mail : nurul.hud...