Oleh : Nurul Huda, BBA., S.E., M.M
NIDN. 2111087703
E-mail: nurul.huda.macintosh@gmail.com
Generasi Z mulai menjadi pusat perhatian, dan cita-cita politik mereka
mulai bergairah. Namun, apa yang memicu gairah mereka terhadap politik?
Memahami motivasi di balik pandangan Generasi Z bisa seperti mengupas lapisan
bawang. Setiap lapisan mengungkap aspek berbeda dari kehidupan dan nilai-nilai
mereka.
Generasi yang Dibentuk oleh Ketidakpastian
Tumbuh di masa perubahan yang cepat, Gen Z menghadapi tantangan yang
unik. Dari perubahan iklim hingga ketidakstabilan ekonomi, mereka menyaksikan
dunia berubah tepat di depan mata mereka. Ini bukan sekadar berita bagi mereka;
ini kenyataan mereka. Masa kecil mereka ditandai oleh berbagai peristiwa
seperti Resesi Hebat dan pandemi COVID-19. Pengalaman ini telah membentuk
perspektif mereka dan membuat mereka sangat menyadari dunia di sekitar mereka.
Inovasi Bertemu Aktivisme
Politik bagi Gen Z bukan hanya tentang memilih; tetapi tentang membuat
perubahan. Mereka tumbuh dengan internet dan media sosial, yang bertindak
sebagai corong mereka. Platform seperti Instagram, Facebook, YouTube, Twitter dan TikTok bukan hanya untuk
hiburan semata melainkan alat untuk perubahan. Ketika sebuah tagar menjadi tren,
Gen Z mendukungnya, sering kali mengangkat isu-isu mendesak menjadi sorotan.
Ingat gerakan Black Lives Matter? Itu adalah contoh sempurna tentang bagaimana
mereka menggunakan platform digital untuk menggalang dukungan dan memicu
tindakan.
Keberagaman adalah Nama Permainannya
Keberagaman bukan sekadar kata kunci bagi Gen Z; itu adalah bagian mendasar
dari identitas mereka. Generasi ini lebih beragam secara ras dan etnis daripada
generasi sebelumnya. Mereka melihat dunia melalui sudut pandang inklusi dan
kesetaraan. Dalam hal isu politik, mereka sering memperjuangkan hak-hak seperti
hak kemerdekaan bagi Palestina, hak reformasi, dll. Mereka percaya bahwa setiap orang berhak
bersuara, dan mereka tidak takut untuk bersuara ketika mereka melihat
ketidakadilan.
Perubahan Iklim: Isu yang Menentukan
Bagi Gen Z, perubahan iklim bukan sekadar ancaman yang jauh; melainkan
krisis yang mendesak. Mereka tumbuh besar dengan mendengar tentang mencairnya
lapisan es dan naiknya permukaan air laut, dan urgensi masalah ini sangat
terasa bagi mereka. Generasi ini menuntut akuntabilitas dari para pemimpin dan
bersedia mendukung kebijakan yang mengutamakan keberlanjutan. Banyak Gen Z yang
mengubah kecemasan mereka tentang masa depan menjadi tindakan, mendorong
inisiatif ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan sebagai hal yang tidak
dapat dinegosiasikan dalam platform politik.
Dampak Pendidikan dan Utang Mahasiswa
Pendidikan memainkan peran penting dalam pandangan politik Generasi Z.
Banyak di antara mereka adalah mahasiswa atau lulusan baru yang menghadapi
utang mahasiswa yang sangat besar. Beban ini memengaruhi pandangan mereka terhadap
kebijakan ekonomi. Mereka tertarik pada kandidat yang memperjuangkan pendidikan
yang terjangkau dan penghapusan pinjaman. Mereka menyadari bahwa masa depan
mereka dipertaruhkan, dan mereka tidak malu untuk mengadvokasi perubahan.
Pemungutan Suara: Kekuatan Partisipasi
Generasi Z memahami kekuatan pemungutan suara. Mereka percaya bahwa
setiap suara penting, dan mereka ingin agar suara mereka didengar. Dalam pemilu
2023, kita melihat partisipasi pemilih muda yang signifikan, yang bukan sekadar
tren; itu adalah sebuah pernyataan. Terlibat dalam proses politik sangat
penting bagi mereka, karena mereka ingin memengaruhi kebijakan yang akan
membentuk kehidupan mereka.
Kesimpulan:
Masa Depan Ada di Tangan Mereka
Saat Gen Z melangkah ke dalam kekuasaan politiknya, dunia pun
mendengarkan. Mereka adalah perpaduan unik antara semangat, inovasi, dan
aktivisme. Dengan merangkul keberagaman dan mengadvokasi isu-isu yang mereka
pedulikan, mereka membentuk kembali lanskap politik. Nilai-nilai yang mereka
perjuangkan saat ini akan memiliki dampak yang langgeng di masa mendatang.
Pertanyaannya tetap: bagaimana mereka akan terus meninggalkan jejak di dunia
yang berubah dengan cepat? Hanya waktu yang dapat menjawabnya, tetapi satu hal
yang jelas: Gen Z siap untuk mengambil alih kendali.