Bismillah for everything, Selamat Datang di My Blog (Belajar, Berilmu, Beramal dan Beribadah. Semoga bermanfaat, Salam Ilmiah...

Sabtu, 08 Juli 2023

REVITALISASI KEPEMIMPINAN DI ERA SOCIETY 5.0


Oleh : Nurul Huda, BBA., S.E., M.M

E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com

 

Profesinalisme kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh negara dan para pemimpin bawahan yang senantiasa mengharapkan pemimpin strategis dan profesional, baik individu maupun institusi, mampu berkreasi maksimal untuk meningkatkan kualitas individu atau organisasi yang dipimpinnya agar dapat menyikapi perubahan yang begitu cepat sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan dengan baik. Di samping itu dapat mengembangkan kemampuannya dalam suatu tim (Team work Leadhership), bukan lagi memimpin yang berbeda dalam posisi “mengatur” dan “memotivasi” terhadap anak buahnya, bahkan tidak juga berupaya membangun partisipasi dari orang-orang yang dipimpinnya, melainkan harus mampu membangun keterlibatan yang tinggi dari timnya, agar senantiasa mau belajar berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan tidak bersifat responsif tetapi harus proaktif dan antisipatif.

Menyikapi tantangan zaman di Era Society 5.0 yang ditandai dengan lahirnya kompetisi global yang sangat pesat, ketat dan tajam, dibeberapa negara di dunia telah berupaya maksimal untuk melakukan revitalisasi kepemimpinan. Revitalisasi ini termasuk pula dalam hal perubahan paradigma terhadap model kepemimpinan, terutama dalam membangun komunikasi atau pola hubungan antara atasan dan bawahan, yang semula kita ketahui masih bersifat hierarkis-komando tapi sekarang sudah jauh berubah dan menuju ke arah kemitraan bersama. Pemaksaan kehendak dan pragmatis yang dilakukan oleh seorang pemimpin merupakan sikap dan perilaku yang kerap terjadi dalam mewarnai kepemimpinan komando-birokratik-hierarkis, dimana pada akhirnya akan berakibat fatal terhadap terbelenggunya kreatifitas sikap inovatif dan kreatif dari setiap orang-orang yang dipimpinnya. 

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang menjadi ranah tanggungjawabnya, mereka lebih cenderung bersikap apriori dan bertindak hanya atas dasar perintah sang pemimpin semata. Dengan kondisi demikian, pada akhirnya akan sulit dicapai kinerja yang berkwalitas. Dengan adanya tipe atau model kepemimpinan demikian, maka dapat diharapkan akan mendorong seluruh bawahan (team work) dan seluruh anggota organisasi dapat memberdayakan dirinya dengan mengupgrade soft skill dan hard skill-nya, dan juga membentuk rasa tanggung jawab yang tinggi atas tugas-tugas yang diembannya. Kepatuhan dalam melaksankan tugas dan tanggungjawabnya tidak lagi didasarkan pada kontrol eksternal organisasi, namun justru berkembang secara alami dari hati yang paling dalam yang disertai dengan pertimbangan akal sehat atau rasionalnya. Kepemimpinan fasilitatif merupakan alternatif model atau gaya kepemimpinan yang dibutuhkan guna menghadapi tantangan zaman atau tantangan masa depan yang mengalami perubahan yang sangat cepat.

Guna menyikapi tantangan globalisasi maka organisasi yang dibangun perlu melakukan pemberdayaan karena pada dasarnya merupakan proses pemerdekaan diri terhadap orang-orang yang dipimpinnya, dimana setiap individu harus dipandang sebagai sosok manusia handal berkwalitas tinggi yang memiliki kekuatan rasa, cipta dan karsa dan jika ketiga aspek kekuatan super yang ada pada diri manusia ini (rasa, cipta dan karsa) mempunyai tempat untuk berkembang secara alami dan semestinya dalam suatu organisasi yang dipimpinnya, maka hal ini akan menjadi sebuah kekuatan super istimewa yang luar biasa bagi kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu, partisipasi individu dalam membangun kekuatan dan juga keterlibatan individu dalam setiap pengambilan keputusan tentu saja akan memiliki arti yang sangat penting bagi pertumbuhan sebuah organisasi yang dipimpinnya. Dengan keterlibatan mereka dalam setiap kebijakan atau dalam pengambilan keputusan, pada gilirannya secara tidak langsung akan tumbuh dan akan terbentuk rasa tanggung jawab bersama dalam mengimplementasikan setiap keputusan yang diambil.

Pendapat yang sudah dijelaskan di atas mengindikasikan bahwa upaya pemberdayaan sumber daya manusianya bukanlah hal yang mudah dan sederhana, melainkan di dalamnya membutuhkan ketekunan, kerja keras dan kesungguhan diri dari seorang pemimpin agar SDM yang dibangun tumbuh dan berkembang menjadi individu yang handal yang berdaya dan professional. Seandainya seorang pemimpin sudah mampu dalam memberdayakan seluruh anggotanya maka harapan besarnya bagi organisasi yang dibangun adalah akan tumbuh dinamika organisasi yang diwarnai dengan pemikiran yang konstruktif, kreatif dan inovatif dari setiap anggotanya. Maka mereka akan dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya untuk berkembang secara leluasa tanpa hambatan sosio-psikologis yang membelenggunya. Semua akan bekerja dengan professional disertai rasa tanggung jawab.

Masa depan yang lebih baik adalah harapan besar bagi semua pemimpin di dunia untuk mensejahterakan rakyatnya. Pemberdayaan sumber daya manusia melalui regenerasi kepemimpinan atau orang-orang yang dipimpinnya merupakan suatu keharusan bagi setiap pemimpin untuk senantiasa mengembangkan potensi dirinya dan juga orang-orang yang dipimpinnya dengan harapan terbesar adalah jika salah satu dari kita menjadi pengganti pemimpin-pemimpin negeri ini, maka semua kaum muda yang memiliki bakat kepemimpinan sudah siap dan tanpa ragu untuk menggantikan generasi sebelumnya serta memberikan sebuah konsep besar dan ide-ide besar  dan amalan yang nyata untuk membangun negeri yang kita cintai bersama ini. Ucapan seorang pemimpin masa depan dengan berbagai bekal kepemimpinan yang dimiliki saat ini memang harus dipersiapkan dengan matang untuk calon pemimpin masa depan bangsa yang tantangannya lebih berat dari pemimpin-pemimpin sebelumnya maka diperlukan generasi yang berintegritas yang memiliki mental baja dan professional yang saat ini telah di tunggu lahirnya  pahlawan-pahlawan baru yang unggul muda yang muncul dengan kwalitasnya, bukan hal yang mustahil jika kita dapat menjadi seorang pahlawan karena  mampu menyelesaikan segala persoalan rakyat yang dipimpinnya. Disebut pahlawan dalam artian orang tersebut mampu dan biasa melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dengan konsep besar dalam ruang yang panjang, tak mengenal kata lelah sampai waktu mereka habis pergunakan. Pahlawan itu tidak harus di catat dalam buku sejarah atau dimakamkan di taman makam pahlawan.  Tapi mereka hanya manusia biasa yang selalu berusaha makasimal mencurahkan tenaga dan pikirannya dengan loyalitas dan totalitas yang tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya. Demikian artikel singkat ini mudah-mudahan memberikan manfaat. Salam ilmiah...!!!


Instagram : @hudamacintosh Facebook: hudamacintosh Twitter: @hudamacintosh Blog/Web: http://www.hudasemm.blogspot.com YouTube : NHC (Nurul Huda Channel)

Selasa, 14 Maret 2023

Memilih Blockchain Yang Tepat


Sebagaimana yang sudah kita paparkan sebelumnya, Blockchain bukanlah sebuah sistem yang sederhana, yang bisa begitu saja diaplikasikan dalam perpustakaan tanpa adanya perhitungan dan pertimbangan yang rigid. Saat ini memang sudah mulai banyak vendor pemasok dan juga platform Blockchain, baik itu dari nasional maupun internasional. Akan tetapi (sekali lagi) belum banyak vendor yang mengkhususkan diri membangun aplikasi/platform berbasis Blockchain untuk perpustakaan. 

Di sinilah tantangan perpustakaan untuk bisa menentukan dan memilih platform secara tepat. Selanjutnya setelah memilih platform yang tepat, masih ada beberapa pertanyaan yang harus bisa dijawab oleh perpustakaan, yaitu: apakah perpustakaan akan mengembangkan aplikasi secara mandiri melalui platform tersebut, berlangganan ke vendor, atau membeli produk jadi yang sudah ada di pasaran? Selain itu perpustakaan juga harus memastikan bahwa perpustakaan memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup untuk memilih antara Blockchain Publik atau Blockchain Pribadi dalam penerapannya di perpustakaan.

Tidak bisa kita nafikan bahwa perkembangan teknologi Blockchain ini terjadi demikian cepat dan pesat. Hanya dalam beberapa tahun terakhir ini Blockchain kian ramai menjadi perbincangan di berbagai kalangan, termasuk pula mulai banyak kalangan perpustakaan yang membicarakan teknologi Blockchain ini dan berbagai potensi yang dimilikinya untuk diterapkan di perpustakaan. Berbagai potensi yang bisa diaplikasikan dari teknologi Blockchain bagi perpustakaan di antaranya untuk pengadaan dan pemeliharaan bahan pustaka, inovasi layanan sirkulasi perpustakaan, katalogisasi, jaminan perlindangan data pribadi, kartu anggota perpustakaan berbasis teknologi Blockchain, penerbitan e-book, dukungan untuk publikasi ilmiah dan manajemen hak digital, manajemen koleksi khusus, dukungan penelitian, literasi keuangan, hingga bisa diaplikasikan untuk analisis perpustakaan.

Akan tetapi di sisi lain, terdapat juga tantangan dan hambatan yang menyertai dalam upaya penerapan teknologi Blockchain ini di perpustakaan, antara lain : pengetahuan akan teknologi Blockchain yang masih sangat terbatas, tantangan untuk bisa memilih Blockchain yang tepat jika hendak mengaplikasikannya di perpustakaan, cukup besarnya biaya yang harus dikeluarkan perpustakaan mulai dari biaya pelaksanaan, biaya perawatan hingga ke biaya pengembangan sistem Blockchain itu sendiri, serta yang terakhir dan cukup menjadi isu sensitif adalah masih ada beberapa orang di kalangan ilmuan yang berpendapat bahwa masalah keamanan data pribadi di dalam sistem Blockchain belum sepenuhnya aman yang mana ini masih menjadi PR besar di kalangan pengembang maupun pengguna teknologi Blockchain ini.

Minggu, 26 Februari 2023

DIGITAL MARKETING ERA SOCIETY 5.0


Dokpri By @hudamacintosh
E-mail: nurul.huda.macintosh@gmail.com
Link Jurnal : Terateks

Pemasaran digital adalah suatu aktivitas dimana penjual menawarkan atau mempromosikan brand/produk baik barang maupun jasa melalui media digital atau internet yang dapat dibeli oleh konsumen kapan saja dimana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Sedangkan pemasaran Islam adalah proses dan strategi (Kebijaksanaan) pemenuhan kebutuhan melalui produk dan layanan halal (tayyibat) dengan kesepakatan dan kesejahteraan bersama (Falah dari kedua belah pihak yaitu antara  pembeli dan penjual untuk tujuan mencapai kesejahteraan bersama baik material dan spiritual dalam dunia dan di akhirat. 

Hadirnya Era Society 5.0 telah menyempurnakan konsep-konsep yang diaplikasikan sebelumnya. Digital Markeing Era Society 5.0 sendiri adalah konsep pemasaran masa depan yang saat ini telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat global sehingga akses untuk melakukan transaksi dalam hal jual beli produk bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Society 5.0 digagas oleh pemerintah Jepang yang mulai diperkenalkan pada Januari 2019 sebagai respons pemerintah Jepang terhadap revolusi industri 4.0 saat ini. 

Hadirnya era revolusi industri 4.0 (the industrial revolution 4.0.) yang menawarkan literasi baru yakni data, technology, dan human literation, sebagai sebuah tesis baru era teknologi digital, bahkan pada tahun 2018 muncul ide atau gagasan yang anti terhadap karya ilmiah (tesis) dari Jepang yang lebih menjunjung “manusia” di samping terjadinya revolusi big data dan high teknologi berbasi digital. 

Pemasaran digital dalam perspektif Islam, maka seluruh aktivitas atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan high technologi tentu saja harus berlandaskan hukum syariah. Seperti halnya dalam kegiatan digital (transaksi jual beli produk)  tidak diperbolehkan mengandung riba (bunga), kegiatan di media online atau internet  tidak mengandung maisir (judi), kegiatan yang menyangkut pembuatan dan/atau penjualan produk haram dilarang, dan larangan dalam kegiatan mengandung unsur gharar (ketidakpastian).  

Daftar Artikel

Belajar, Berilmu, Beramal & Beribadah E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com Untuk informasi lebih lanjut seputar berbagi ilmu penge...