Bismillah for everything, Selamat Datang di My Blog (Belajar, Berilmu, Beramal dan Beribadah. Semoga bermanfaat, Salam Ilmiah...

Senin, 06 April 2020

Analisis Laporan Keuangan

Dokpri | Nurul Huda

Pengambilan keputusan yang tepat adalah kunci keberhasilan seorang manajer. Keputusan dalam bidang keuangan bisa terdiri dari berbagai bentuk, namun keputusan yang baik harus dihubungkan dengan kelemahan dan kekuatan perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu alat  untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Agar supaya laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu berbagai pihak dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan harus dianalisis terlebih dahulu. Hasil analisis  tersebut merupakan dasar untuk mengintepretasikan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit kecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba Rugi, Arus Kas (dana). Jadi analisis laporan keuangan merupakan suatu proses dalam upaya mencari hubungan antara berbagai pos yang ada dalam laporan keuangan perusahaan (Harahap, 2001).
Woefel (1995) berpendapat bahwa analisis laporan keuangan  merupakan suatu proses yang berguna untuk memeriksa keuangan masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan mengevaluasi performa dan mengestimasi risiko serta potensi di masa depan. Bernstein (1983) mengemukakan bahwa analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu. Helfert (1982) analisis laporan keuangan merupakan alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan.
Berdasar pada definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan diperlukan suatu metode-metode analisis sehingga dapat diperoleh suatu hasil analisis yang akurat mengenai posisi keuangan perusahaan di masa lalu dan digunakan untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan  perusahaan di masa yang akan datang dengan mendasarkan pada posisi keuangan perusahaan yang ada pada laporan keuangan perusahaan.
Tujuan analisis laporan keuangan perusahaan adalah mengadakan penilaian atas keadaan keuangan dan potensi atau kemajuan suatu perusahaan dengan mempelajari angka-nagka yang terdapat dalam laporan keuangan dan mencari hubungan sebab akibat (Farid Djahidin, 1982). Semoga artikel singkat ini memberikan manfaat. Aamiin.

Mendesain Kampus Masa Depan Dengan Digitalisasi Pendidikan

Dokpri | Nurul Huda

Kampus masa depan adalah kampus yang merevolusi institusinya dengen segala macam perubahan. Lahirnya sistem yang baru yang kita kenal dengan sebutan generasi 4.0 telah merubah tatanan dunia baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Kampus yang merupakan pusat ilmu pengetahuan dengan berbagai disiplin ilmunya mau tidak mau harus berbenah dan mampu menyesuaikan dengan keadaan sekarang yang serba cepat, tepat dan akurat dalam mengolah sistem informasi manajemennya.
Setiap perubahan teknologi dan informasi yang begitu cepat, pesat dan sudah berjalan sekarang ini para pengelola perguruan tinggi harus mulai memikirkan dan mengantisipasi bagaimana bisa bertahan pada era digitalisasi di zaman milenial ini. Pengelola Perguruan Tinggi harus mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkwalitas, handal dan profesional, tenaga pengajar dan pendidiknya untuk bisa mengikuti digitalisasi pendidikan dan keinginan pasar saat ini yaitu para mahasiswa zaman sekarang agar tidak ketinggalan teknologi karena mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan negeri ini, yang akan membawa perubahan negeri ini ke arah peradaban baru yaitu peradaban era digitalisasi.
Strategi Dosen para pengajar dan pendidik harus benar-benar kreatif, inovatif agar bisa bertahan pada profesinya sebagai tenaga pengajar dan pendidik. Dunia digital saat ini terus berevolusi sebagaimana hadirnya aplikasi mesin pencari atau search engine yang bisa menyajikan materi pembelajaran dan tutorialnya yang tersedia oleh adanya jaringan big data dan cloud computing. Perilaku mahasiswa di era revolusi 4.0 sudah berbeda jauh 1800 dengan perilaku mahasiswa zaman dulu, mereka lebih senang dan aktif menggunakan gadgetnya daripada membawa buku yang tebal dan berat. Mahasiswa lebih tertantang jika Dosen memberikan tugas yang harus dicari jawabannya melalui akses ke big data dan cloud computing.
Digitalisasi pendidkan telah memicu sistem pendidikan nasional kita, salah  satu contoh yang diterapkan di negara Perancis dengan Flexible Learning, Coursera, e-Learning. Munculnya integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat merevolusi proses kegiatan belajar mengajar. Kecanggihan dan security sebuah aplikasi akan menjadi pangkal dari digitalisasi pendidikan di Indonesia.
Saatnya kampus berbenah bahwa merevolusi institusi  samahalnya menyiapkan pendidikan masa depan Indonesia kearah yang lebih handal dan lulusannya mampu menembus batas dunia dengan segala kemampuan yang dimiliki baik hard skill maupun soft skill, terdepan dalam pengembangan keilmuan, ketaqwaan dan memiliki akhlakul karimah. Demikian artikel singkat ini semoga bermanfaat.

Faktor Penting Untuk Mencapai Suksesnya Usaha Melalui Konsep dan Proses Pemasaran

Dokpri | Nurul Huda

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut sebagai konsep pemasaran (marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.
Menurut Basu Swasta (1997) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Sedangkan menurut Kotler (2000) konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar, yaitu:
  • Seluruh perencanaaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen atau pasar
  • Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri
  • Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Basu Swasta (1997) menjelaskan unsur-unsur konsep pemasaran sebagai berikut:
  • Orientasi Pada Konsumen
  • Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dijadikan sasran penjualan, produk dan program pemasarannya. Karena perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi segala kebutuhan pokok konsumen, maka perusahaan harus memilih kelompok pembeli tertentu, bukan kebutuhan tertentu dari kelompok pembeli tersebut.
  • Penyusunan Kegiatan Pemasaran Secara Integral
  • Pengintegrasian kegiatan pemasar berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antar produk, harga, aliran distribusi dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen. Artinya, harga jual harus sesuai dengan kualitas produk, promosi harus disesuaikan dengan saluran distribusi dan sebagainya. Usaha ini perlu dikoordinasikan dengan tepat.
  • Kepuasan Konsumen
  • Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapat laba ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
Untuk memenuhi tanggung jawab mereka, para manajer pemasaran menjalani suatu proses pemasaran. Menurut Kotler (2000) Proses pemasaran terdiri dari analisis peluang pemasaran, pengembangan strategi pemasaran, perencanaan program pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran.
  • Menganalisis peluang pasar
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis peluang pasar adalah mengidentifikasi peluang jangka panjang potensial berdasarkan pengalaman pasar dan kompetensi intinya.untuk mengevaluasi peluangnya, harus dilakukan suatu riset pemasaran dan sistem informasi pemasaran yang handal.
  • Mengembangkan strategi pemasaran
Suatu strategi pemasaran haruslah disesuaikan dengan peluang dan tantangan global yang selalu berubah-ubah. Pilihan strategi akan tergantung pada apakah perusahaan memainkan sebagai pemimpin pasar, penantang, pengikut, atau pencari celah pasar.
  • Merencanakan program pemasaran
Untuk mengubah strategi pemasaran menjadi program pemasaran, seorang manajer pemasaran harus membuat keputusan mendasar mengenai pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.
  • Mengelola usaha pemasaran
Langkah terakhir dalam proses pemasaran adalah mengorganisasikan sumber daya pemasaran dan kemudian menerapkan serta mengendalikan rencana pemasaran. Perusahaan harus membuat sebuah organisasi pemasaran yang mampu menerapkan rencana pemasaran.
Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga memberikan manfaat. Aamiin.

Daftar Artikel

Belajar, Berilmu, Beramal & Beribadah E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com Untuk informasi lebih lanjut seputar berbagi ilmu penge...