Bismillah for everything, Selamat Datang di My Blog (Belajar, Berilmu, Beramal dan Beribadah. Semoga bermanfaat, Salam Ilmiah...

Minggu, 06 September 2020

SDM INODNESIA DAN ANCAMAN ROBOTISASI DI MASA DEPAN

 


Salah satu faktor dan kunci yang sangat penting dalam menentukan sebuah perkembangan organisasi, perusahaan maupun instiusi adalah SDM (Sumber Daya Manusia). Pentingnya membangun SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia karena memiliki peran utama dalam menghadapi tantangan global. Memenangkan persaingan bisnis global, tentu tidak mudah karena akan membawa konsekuensi terhadap ketatnya persaingan ditengah ketidakpastian global, maka diperlukan langkah strategis oleh seluruh pemangku kepentingan di negeri ini dan harus didukung penuh oleh seluruh komponen bangsa Indonesia.

Digitalisasi industri telah merubah gaya hidup manusia modern, maka diperlukan penguatan SDM (Sumber Daya Manusia) menuju manusia unggul dengan kreativitas tinggi tentu saja harus  memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja, dalam memenangkan persaingan global ditengah perubahan-perubahan yang berlangsung cepat baik dalam dunia bisnis, ekonomi, sosial politik dan budaya.

Kalau kita perhatikan sampai saat ini, Indeks Modal Manusia atau Human Capital Index (HCI) Indonesia masih dibilang tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain di dunia. Jangankan dibandingkan dengan negara maju,  bahkan dengan negara ASEAN saja saat ini Indonesia masih tertinggal jauh. Ketertinggalan tersebut perlu para pemangku kepentingan menyiapkan langkah-langkah strategis yang tepat sasaran supaya indeks modal manusia Indonesia kedepan bisa naik dan lebih produktif. Salah satunya adalah memprioritaskan langkah-langkah strategis para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah dengan menggenjot SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul.

Produktivitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang professional dan unggul akan tercipta lebih maksimal, apabila para pemangku kepentingan melakukan konsolidasi dengan baik, tepat sasaran dengan  memprioritaskan dukungan maksimal dari pemerintah berupa anggaran yang tepat sasaran sehingga diharapkan mampu mengubah dari hal yang tidak produktif menjadi produktif dimana hasil yang dicapai lebih maksimal dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Banyak para peneliti yang berkaitan langsung dengan aktivitas SDM (Sumber Daya Manusia) salah satunya adalah dari Ernst & Young menemukan terjadi pengulangan aktivitas yang sama dengan waktu yang dihabiskan sekitar 93%. Maka dari itu juga, diperkirakan ada sekitar 65% dari aktivitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat diotomatisasi. Peran  besar robotics dan autonomous agents adalah dengan penggunaan Robotic Process Automation (RPA) dimana sistem atau aplikasi yang dibangun dengan menggunakan high teknologi yang diatur dan di desain sedemikian rupa oleh rangkaian logika bisnis dan input yang terstruktur atau terorganisir untuk mengotomatisasi proses bisnis. Robotic Process Automation (RPA) dapat mengotomatisasi banyak hal seperti kemampuan menganalisa alur kerja, personalisasi massal, kesempatan atau pemberian saran kepada SDM (Sumber Daya Manusia).

Ruang ancaman beberapa tahun ke depan, mau tidak mau dan dipastikan banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh robot dan Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan. Era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 saat ini di prediksi ada  sekitar jutaan orang di dunia akan kehilangan pekerjaannya atau beralih profesi. Disisi lain ada juga bidang pekerjaan yang tetap tidak tergantikan di antarnya profesi seorang dosen/guru, dokter bedah, psikolog dan lain-lain. Untuk itu SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia diharuskan memiliki kemampuan daya saing tinggi dan professional mengingat saat ini SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia masih ketinggalan jauh dibanding banyak negara bahkan di antara negara Asean.

Robotisasi di masa depan merupakan ancaman yang nyata dan tidak bisa dihindari namun jangan sampai SDM (Sumber Daya Manusia)  kita dikendalikan oleh robot dan Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan  maka perlu dipersiapkan kebijakan yang tepat sasaran dengan memeberikan pembekalan kompetensi digital bagi SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia mengingat ancaman robotisasi di masa depan bakal nyata kita hadapi. Jika SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia tidak dibekali dengan kompetensi digital, maka dipasatikan masa depan Indonesia akan digerus dan terganti oleh teknologi robotisasi berbasis data yang diolah oleh mechine learning dan Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan. Melalui teknologi informasi dan komunikasi dipastikan juga akan meningkatkan interaksi, konektivitas, dan juga hampir tidak ada batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya.

Menoleh sejenak kebelakang bahwa pemerintah Indonesia dalam rangka memasuki era digital (revolusi industry 4.0) sudah mencanangkan Making Indonesia 4.0. sebagai sebuah roadmap yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi yang berkaitan langsung dengan teknologi utama yang diharapkan mampu menopang pembangunan sistem revolusi industri 4.0 salah satunya adalah internet of things, human machine interface, sensor, artificial intelligence, teknologi robotika serta 3D printing.

Hadirnya teknologi digital saat ini tidak hanya mengubah pasar dan perekonomian dunia karena secara tidak langsung telah merubah juga cara pikir individu terhadap masa depannya apakah tetap bertahan dengan cara klasik atau aktivitasnya akan dipaksa oleh sistem atau tergantikan dengan hadirnya teknologi robotika? Perkembangan teknologi dipastikan hadir dan berkembang secara cepat dan pesat dan dipastikan juga akan mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat, karena teknologi hadir tidak bisa dilihat dari segi manfaatnya saja melainkan kita juga harus memahami tantangan kedepan yang akan dihadapi serta bagaimana bisa bekerja sama untuk menjawab tantangan tersebut.

Dari gambaran diatas maka perlu diperhatikan dan dipahami bersama termasuk pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah Indonesia bukan sekadar transformasi teknologi saja, tapi juga terdapat tiga hal penting yang paling mendasar yang harus bertransformasi yaitu: SDM (Sumber Daya Manusia), faktor regulasi, dan teknologinya sendiri. Dari ketiga hal tersebut, yang perlu perhatian khusus adalah menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, professional, tentu saja didalamnya ada imtaq dan iptek, karena SDM (Sumber Daya Manusia) itu sendiri merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan revolusi industri ke-4, ke-5 dan seterusnya. Tanpa SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal, mumpuni, mustahil mencapai transformasi tersebut karena saat ini dan dipastikan hampir seluruh negara maju di dunia berlomba-lomba mendorong kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)  agar bisa berkiprah lebih aktif dan produktif. Pesan penulis jangan sampai kita dikendalikan oleh teknologi tapi kita harus mengendalikan teknologi dan gunakan teknologi itu dengan bijak. Semoga artikel ini memberikan inspirasi. Aamiin.

Jumat, 04 September 2020

DAFTAR ARTIKEL


BELAJAR, BERILMU, BERAMAL & BERIBADAH
"Integritasmu Adalah Masa Depanmu"

Oleh: Nurul Huda, BBA., S.E., M.M
E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com

  


Ekonomi Kreatif dan Pembangunan Ekonomi

Nurul Huda | Dokpri
E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com

Banyak para ahli berpendapat bahawa ekonomi kreatif lahir dari sebuah konsep besar dan tumbuh berkembang di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan sumber daya manusia berupa ide, gagasan dan pengetahuan sebagai faktor produksi yang paling utama dimana konsep ini biasanya  didukung oleh beberapa faktor penting yang salah satunya adalah keberadaan industri kreatif yang menjadi aset utama untuk menggerakan roda perekonomian agar lebih maju.

Ekonomi kreatif manfaatnya dinilai mampu mempertegas dan memperkaya identitas nasional bangsa Indonesia karena bisa mensinergikan atau memadukan ide cemerlang, seni, dan inovasi yang berbasis teknologi tinggi dan budaya yang tumbuh di kalangan masyarakat lokal.

Melalui dukungan ekonomi kreatif ini, dengan harapan besar bangsa kita memperoleh manfaat yang signifikan dalam berbagi sektor ekonomi, yaitu lahirnya pertumbuhan ekonomi yang pro rakyat, pemanfaatan sumberdaya alam secara efektif dan berkelanjutan serta penguatan dalam bidang kultural sehingga  mempertegas dan memperkaya identitas nasional bangsa Indonesaia di sektor ekonomi kreatif sekaligus memiliki peran positif  dalam mendorong penciptaan lapangan kerja yang luas yang memiliki kemampuan teknologi tepat guna berbasis pro green yang pada akhirnya akan  meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan dalam pembangunan ekonomi itu sendiri tidak hanya fokus pada masalah petumbuhan dan perkembangan pendapatan nasional rill saja, tapi juga modernisasi kegiatan ekonomi baik sekarang mauapun ekonomi masa depan dimana ada tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu proses, output perkapita dan jangka panjang.

Beberapa  faktor yang berpengaruh sebagai sumber  strategis  dan  dominan  yang  menentukan  pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah faktor fisik dan faktor  manajemen. Meskipun  mempunyai  sumber strategis dan domian  untuk  pertumbuhan  yang kuantitasnya  cukup  banyak  serta  dengan  kualitas  tinggi  akan tetapi  bila  manajemen penggunaannya  tidak  menunjang  maka  laju  pertumbuhan  ekonominya  akan  rendah.

Faktor  pertumbuhan  yang berupa  sumber-sumber  daya  alami,  kuantitas  dan kualitas sumber daya manusia, jumlah barang-barang kapital dan teknologi. Keempat faktor diatas disebut  faktor-faktor penawaran  dalam pertumbuhan  ekonomi. Jadi sangat memungkinkan perekonomian akan lebih maksimal dan akan lebih besar ruang geraknya terhadap jumlah outputnya apabila ketersediaan lebih banyak dan lebih baik sumber-sumber alami dan manusia,  barang kapital, serta tingkat  pengetahuan  teknologi  yang  lebih  tinggi.

Sudah menjadi landasan dasar terhadap teori  pertumbuhan  ekonomi karena   sebagai  penjelasan  mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan.

Perlu diperhatikan bahwa ada satu hal yang perlu ditekankan sejak awal adalah bahwa di dalam ilmu ekonomi tidak hanya dapat satu teori pertumbuhan, tetapi terdapat banyak teori  pertumbuhan yang bisa diaplikasikan dengan baik, bahkan sampai  saat  ini  (dan  masa  depan)  tidak  ada  suatu teori pertumbuhan  yang menyeluruh  dan  lengkap dan  yang  merupakan  satu-satunya  teori pertumbuhan  yang  baku. 

Pandangan para pakar atau persepsi berbagai  ekonom  besar,  sejak  lahirnya  ilmu  ekonomi  tidak  selalu  sama  mengenai  proses pertumbuhan  atau perekonomian.  Pandangan  atau  persepsi  ini  sering kali dipengaruhi  oleh keadaan  atau  peristiwa-peristiwa  pada  waktu  ekonomi  tersebut  hidup. Teori pertumbuhan yang diaplikasikan oleh seorang ekonom banyak dipengaruhi oleh ideologi yang dianut oleh  ekonom, sehingga  aspek-aspek yang  ditampilkan dalam  teorinya  mencerminkan kecenderungan idiologisnya.

Pilar utama pengembangan ekonomi kreatif yang perlu terus diperkuat sehingga industri kreatif dapat tumbuh dan berkembang antara lain :

  • Sumber Daya Manusia
  • Sumber Daya Alam
  • Industri
  • Teknologi
  • Institusi
  • Lembaga Intermediasi Keuangan.

Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga menginspirasi. Aamiin...

DAFTAR ARTIKEL

BELAJAR, BERILMU, BERAMAL & BERIBADAH "Integritasmu Adalah Masa Depanmu" Oleh: Nurul Huda, BBA., S.E., M.M E-mail : nurul.hud...